Blinking Cartoony Heart Girly Doll
Friday, 24 January 2014

JUDUL:
PENGARUH JEJARING SOSIAL DALAM MASYARAKAT.
OLEH:
PRINCESS GLADYS INGRID

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG PENELITIAN
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin pesat. Hal ini disebabkan oleh era Globalisasi. Teknologi informasi dan komunikasi memegang peran penting saat ini. Tidak hanya berlaku untuk negara-negara maju saja tetapi berlaku juga di negara berkembang termasuk di negara Indonesia. Pada saat ini kita sebagai manusia membutuhkan teknologi untuk mempermudah aktivitas kita.
Di era globalisasi sekerang ini kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya internet, Dengan hadirnya internet yang merupakan pengembangan teknologi komunikasi dan informasi, maka semakin mudah mengakses berbagai informasi secara internasional. Internet (interconnected networking) merupakan sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung. Internet ini adalah sarana untuk kita memperoleh informasi seluas-luasnya dan dapat berkomunikasi dengan siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Kemajuan internet ini juga terasa sangat cepat, karena pada saat ini hampir semua orang bisa mengakses internet. Dengan kemajuan ini internet yang tadinya susah dijangkau oleh orang-orang yang biasa sekarang sudah bisa dinikmati oleh siapa saja dengan harga yang murah.
Kemajuan internet ini memicu timbulnya banyak media interaksi sosial yang sering disebut jejaring sosial (sosial networking). Jejaring sosial adalah cara berintaksi dan berkomunikasi di dunia maya atau tanpa adanya komunikasi langsung  (tatap muka).Pada awalnya jejaring sosial tidak terlalu menarik perhatian masyarakat, namun semakin berjalannya waktu jejaring sosial sangat berkembang dan di minati oleh banyak orang, sehingga menyebabkan banyak jejari-jejaring sosial baru yang muncul yang menyediakan fasilitas yang lebih menarik untuk melakukan komunikasi di dunia maya.
Ada beberapa situs jaringan sosial yang banyak di kunjungi oleh masyarakat di indonesia seperti Friendster, instagram, skype, Myspace, Tumblr, Facebook, Blogger, You Tube, Twitter, dll. Situs jejaring tersebut adalah jalur tepat untuk mempunyai banyak teman di dunia maya dari seluruh penjuru dunia. Beragam fitur yang di sediakan, member bisa melihat foto dan data-data informasi teman serta memberi komentar dan mengirimkan message. Dari waktu kewaktu, tampaknya tren pertemanan seperti itu semakin di minati, seiring meningkatnya pengguna internet itu sendiri.
Dunia maya adalah dunia yang tak mengenal batas, dunia yang bisa menjebak seseorang menjadi orang tak sadar. Mungkin ini adalah salah satu akibat dari majunya zaman yang semakin tak bisa dihindari. Situs jejaring sosial dapat diangap seperti pedang “bermata dua”. Ini disebabkan pengaruh negatif yang muncul akibat pemakaian situs jejaring sosial yang dipakai secara berlebihan.
Penggunaan internet yang kian meluas di Indonesia tentu merupakan berita baik namun dibalik itu dampak negatif pun juga mengancam sehingga untuk itu para orang tua perlu untuk menanamkan beberapa pemahaman kepada anak sisi positif dan negatif dari internet.  Beberapa  orang tua bahkan ada yang melarang penggunaan internet oleh anak mereka.

1.2  FENOMENA
Dalam berkembangnya sarana-sarana berinteraksi di dunia maya yaitu jejaring sosial, banyak fenomena dari adanya jejaring-jejaring sosial tersebut. Diantaranya adalah:
·         Jejaring sosial mewabah diseluruh dunia, mengalami perkembangan terus menerus dan menarik perhatian hampir semua masyarakat dunia, hal ini seperti virus karena jumlah pengguna jejaring sosial tidak terbendung.
·         Jejaring sosial tidak hanya diperuntukan untuk kegiatan komunikasi antar individu, tapi dapat digunakan untuk bisnis, promosi, iklan, bahkan kampanye, karena lebih mudah untuk menjangkau masyarakat melalui jejaring sosial saat ini.
·         Peyebaran informasi yang sangat cepat.
·         Adanya penculikan di jejaring sosial yang dilakukan oleh teman yang di kenal di dunia maya.
·         Adanya kejahatan yang dilakukan di jejaring sosial, seperti penipuan, pelecehan yang berbau SARA.
·         Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Komunikasi dan Informatika, total ada 43,06 juta orang yang menggunakan situs jejaring sosial Facebook.  Sekarang tertinggi ketiga di dunia.
·         Tercatat sebanyak 44,6 juta pengguna Facebook dan sebanyak 19,5 juta pengguna Twitter di Indonesia.
·         Indonesia menduduki peringkat ke lima pengguna Jejaring sosial twitter.
·         Karena kecanduan dengan jejaring sosial menyebabkan seseorang itu menjadi tidak dapat berinteraksi dengan baik secara langsung, karena hampir tiap waktu selalu mengakses jejaring sosial.

1.3  PERUMUSAN MASALAH
Dalam penelitian ini penulis mencoba merumuskan persoalan dalam bentuk pertanyaan, rumusan masalah yang diajukan yaitu :
1.      Bagaimana masyarakat menghadapi perkembangan jejaring sosial?
2.      Bagaimana jejaring sosial masuk dan berkembang sehingga bisa di minati oleh masyarakat dunia?
3.      Apa saja dampak positif dan dampak negatif  yang disebabkan oleh penggunaan jejaring sosial?
1.5 Tujuan Penulisan ilmiah
Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan agar jelas maksud dari dilakukannya penelitian. Berikut ini merupakan tujuan dari penelitian yang dilakukan:
  1. Mengetahui dampak positif dan negatif dari penggunaan jejaring sosial
  2. Mengetahui alasan dari menggunakan jejaring sosial.
  3. Mengetahui rata-rata usia pengguna jejaring sosial.
  4. Mengetahui pandangan masyarakat luas mengenai media sosial.

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat makalah ini adalah agar kita semua mampu menganalisis hal-hal berikut:
1.      Dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet.
2.      Untuk mengetahui peranan jejaring sosial bagi kehidupan masyarakat.
3.      Untuk mengetahui berbagai dampak penggunaan jejaring sosial.
4.      Untuk mengetahui cara menyikapi dampak atau pengaruh penggunaan internet.

BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

2.1 LANDASAN TEORI

A.     Jejaring Sosial (Sosial Networking)

Menurut Profesor J.a. Banes :
“Situs jejaring sosial adalah struktur sosial yang terdiri dari elemen-elemen individual atau organisasi jejaring ini menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sapai dengan keluarga. Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul (yang umumnyaadalah individu atau organisasi) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesifik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan, dll.”

Analisis jaringan sosial memandang hubungan sosial sebagai simpul dan ikatan. Simpul adalah aktor individu di dalam jaringan, sedangkan ikatan adalah hubungan antar aktor tersebut. Bisa terdapat banyak jenis ikatan antar simpul. Penelitian dalam berbagai bidang akademik telah menunjukkan bahwa jaringan sosial beroperasi pada banyak tingkatan, mulai dari keluarga hingga negara, dan memegang peranan penting dalam menentukan cara memecahkan masalah, menjalankan organisasi, serta derajat keberhasilan seorang individu dalam mencapai tujuannya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, suatu jaringan sosial adalah peta semua ikatan yang relevan antar simpul yang dikaji. Jaringan tersebut dapat pula digunakan untuk menentukan modal sosial aktor individu. Konsep ini sering digambarkan dalam diagram jaringan sosial yang mewujudkan simpul sebagai titik dan ikatan sebagai garis penghubungnya.

B.      Masyarakat
Pengertian masyarakat menurut pandangan beberapa peneliti :
1.      Selo Sumardjan
Pada intinya, masyarakat itu merupakan kumpulan orang yang hidup bersama - sama yang akhirnya menciptakan kebudayaan.
2.      Koentjaraningrat
Kehidupan manusia yang satu yang secara kontinyu berinteraksi satu sama lain berdasarkan sistem adat. Mereka memiliki suatu identitas yang sama.
3.      J.L Gillin dan J.P Gillin
Masyarakat adalah kelompok terbesar manusia yang mempunyai sikap, kebiasaan, perasaan persatuan serta tradisi yang sama satu sama lainnya.
4.      Karl Marx
Dengan adanya pertentangan antar kelompok yang berbeda secara ekonominya menyebabkan masyarakat menjadi struktur yang menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan.
5.      Paul B. Horton dan C. Hunt
Definisi Masyarakat adalah kumpulan manusia yang secara relatif dapat hidup secara berkelompok dalam jangka waktu yang lama, mereka relatif mandiri, punya wilayah tersendiri untuk ditinggali, kebudayaan mereka sama dan selalu beraktivitas dalam kelompok.

C.      FAKTA SEPUTAR JEJARING SOSIAL
Akhir-akhir ini banyak dijumpai pemberitaan di media cetak dan elektronik yang memberitakan tentang penyalahgunaan situs jejaring sosial. Beberapa berita yang paling hangat adalah kasus seorang anak remaja laki-laki yang membawa kabur seorang anak remaja perempuan yang dikenal lewat situs jejaring sosial (facebook). Selain itu penyalahgunaan situs jejaring sosial (facebook) juga digunakan sebagai ajang prostitusi di kalangan remaja. Selain kedua hal tersebut, masih banyak lagi masalah-masalah yang ditimbulkan dari situs pertemanan sosial. Keadaan ini sungguh sangat ironis dengan tujuan utama situs jejaring sosial itu dibuat, yakni untuk memperluas hubungan sosial, untuk kebutuhan konsumen atau pemakai, menekankan pada sisi sosial atau eksternal, serta lebih diutamakan sisi emosionalnya.
Dampak situs jejaring sosial mungkin lebih banyak dirasakan oleh kalangan remaja, karena sebagian besar pengguna jejaring sosial adalah dari kalangan remaja pada usia sekolah. Karena sangat mudah menjadi anggota dari situs jejaring sosial, maka tidak heran jika banyak orang baik sengaja ataupun hanya coba-coba mendaftarkan dirinya menjadi pengguna situs jejaring sosial tersebut. Tidak butuh waktu lama akan menjadi kebiasaan untuk mengakses dan membuka situs-situs jejaring sosial tersebut, dan berinteraksi secara pasif di dalamnya. Akibatnya pengguna dalam hal ini peserta didik (siswa) bisa lupa waktu karena terlalu asyik dengan kegiatannya di dunia maya tersebut.
Yang paling menghawatirkan adalah bahwa pada era teknologi dan globalisasi seperti sekarang ini, telepon seluler yang dulunya hanya berfungsi sebagai alat penerima dan pemanggil jarak jauh, kini dapat digunakan untuk mengakses internet dan situs jejaring sosial. Jadi siswa tidak perlu lagi ke warnet untuk mengakses situs pertemanan, melainkan dapat mengaksesnya langsung di telepon seluler mereka. Hal ini semakin menambah banyak kasus penyalahgunaan situs jejaring sosial untuk hal yang tidak sesuai dengan aturan.
Sebuah penelitian terbaru dari Aryn Karpinski, peneliti dari Ohio State University, menunjukkan bahwa para mahasiswa pengguna aktif jejaring sosial seperti facebook ternyata mempunyai nilai yang lebih rendah daripada para mahasiswa yang tidak menggunakan situs jejaring sosial facebook. Dari 219 mahasiswa yang diriset oleh Karpinski, 148 mahasiswa pengguna situs facebook ternyata memiliki nilai yang lebih rendah daripada mahasiswa non pengguna. Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi secara langsung antara jejaring sosial seperti facebook yang menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namun diduga jejaring sosial telah menyebabkan waktu belajar para siswa atau mahasiswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jejaring sosial tersebut. Para pengguna jejaring sosial mengakui waktu belajar mereka memang telah tersita. Rata-rata para siswa pengguna jejaring sosial kehilangan waktu antara 1 – 5 jam sampai 11 – 15 jam waktu belajarnya per minggu untuk bermain jejaring sosial di internet.
Berdasarkan hasil riset Yahoo di Indonesia yang bekerja sama dengan Taylor Nelson Sofres pada tahun 2009, pengguna terbesar internet adalah usia 15-19 tahun, sebesar 64 persen. Riset itu dilakukan melalui survei terhadap 2.000 responden. Sebanyak 53 persen dari kalangan remaja itu mengakses internet melalui warung internet (warnet), sementara sebanyak 19 persen mengakses via telepon seluler. Sebagai gambaran, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia pada 2009 menyebutkan, pengguna internet di Indonesia diperkirakan mencapai 25 juta. Pertumbuhannya setiap tahun rata-rata 25 persen. Riset Nielsen juga mengungkapkan, pengguna Facebook pada 2009 di Indonesia meningkat 700 persen dibanding pada tahun 2008. Sementara pada periode tahun yang sama, pengguna Twitter tahun 2009 meningkat 3.700 persen. Sebagian besar pengguna berusia 15-39 tahun.
D.     DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF JEJARING SOSIAL
Dampak Positif :
  1. Memudahkan kita membentuk jaringan sosial, mulai dari teman lama, teman saat ini sampai pada teman baru
  2. Memudahkan untuk berkomunikasi satu teman dengan teman yang lain baik secara real time ataupun offline.
  3. Dapat diakui bagi seorang seorang pemula dan remaja media ini sangat membantu dan mendidik terutama dalam mengenal dan mengawali dunia internet.
  4. Bisa dimanfaatkan untuk media promosi/iklan dan pemberitahuan secara up-to-date.
  5. dan manfaat hiburan lainnya seperti komunitas, kuis, game dll yang bisa menambah pengetahuan kita tentang teknologi maupun hal umum.
6.      Memperluas jaringan pertemanan, dengan situs jejaring sosial bisa mendapat teman-teman baru, namun ada juga yang sepertinya kurang bermaksud baik.
7.      Mempererat tali silaturahmi, dengan situs jejaring sosial bertemu kawan-kawan lama dan akhirnya komunikasi dapat berlanjut hingga sekarang, sampai-sampai bisa mengadakan reuni kecil-kecilan.
8.      Cepat mendapatkan informasi terkini tentang teman kita.
9.      Media refreshing, member selalu bisa menjadi lebih rilex ketika membuka situs jejaring sosial.
10.  Meningkatkan angka penjualan, bagi yang memiliki bisnis atau usaha situs jejaring sosial merupakan media promosi yang gratis dan sangat efektif bagi usaha.
11.  Dalam situs jejaring sosial banyak terdapat kuis yang bermanfaat untuk mengetahui lebih banyak tentang siapa sih kita sebenarnya. Namun, kita juga harus tetap waspada, sebagian kuis yang terdapat dalam situs jejaring sosial mengandung unsur – unsur ramalan.
12.  Sarana diskusi, di situs jejaring sosial kita bisa bergabung dengan berbagai komunitas / grup.
13.  Situs jejaring sosial membuat anak dan remaja menjadi lebih bersahabat, perhatian, dan empati, misalnya memberi perhatian saat ada teman mereka yang ulang tahun, mengomentari foto, video dan status teman mereka, menjaga hubungan persahabatan meski tidak dapat bertemu secara fisik.
14.  Media pertukaran data : dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web : jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
Dampak Negatif :
  1. Menimbulkan ketergantungan.
  2. Dengan fasilitas yang beragam yang disediakan media tersebut, secara tidak langsung kita dituntut untuk meluangkan waktu bahkan terkadang secara tidak sadar menghabiskan banyak waktu dengan menjadikannya prioritas utama.
  3. Menciptakan dunia maya yang terkadang lebih mendoninasi daripada dunia nyata.
  4. Dengan menggap kebebasan berpendapat dan berekpresi dalam Media sosial, menjadikannya media tersebut seperti privasi padahal apa yang kita informasikan bisa dilihat oleh orang lain maupun orang yang telah ada dalam daftar pertemanan kita padahal tidak kita tidak bisa menjamin orang orang tersebut sebaik yang kita inginkan.
  5. Pandangan yang sebelumnya, “memanfaatkan” media tersebut, secara berlahan lahan akan berbalik kita yang “dimanfaatkan” oleh media tersebut karena media tersebut kebanyakan bergerak di dunia iklan.
  6. Rawan pencurian data pribadi dengan adanya hacker.
7.      Situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan situs jejaring sosial sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya lagi.
8.      Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di dunia maya bersama teman teman di komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya terjadi kurangnya sosialisasi dengan lingkungan.
9.      Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh terhadap kondisi keuangan siswa (terlebih kalau akses dari warnet). Tidak jarang siswa menggunakan uang SPP mereka untuk pergi ke warnet sekedar untuk membuka situs jejaring sosial saja. Ini dapat dikategorikan sebagai pemborosan, karena menggunakan uang secara tidak produktif.
10.  Hal ini sudah jelas, karena dengan mengakses internet dan membuka situs jejaring sosial siswa akan lupa waktu, sehingga yang dikerjakannya hanyalah itu-itu saja.
11.  Banyak karyawan perusahaan, dosen, mahasiswa yang bermain situs jejaring sosial pada saat sedang bekerja. Mau diakui atau tidak pasti mengurangi waktu kerja dan kinerja.  
12.  Berkurangnya perhatian terhadap keluarga.
13.  Dalam situs jejaring sosial kita bebas menuliskan apa saja, sering kali tanpa sadar kita menuliskan hal yang seharusnya tidak disampaikan ke lingkup sosial.
14.  Tersebarnya data penting yang tidak semestinya.
15.  Sebagaimana situs jejaring sosial lainnya tentu ada saja yang memanfaatkan situs semacam ini untuk kegiatan berbau pornografi.
16.  Seperti media online lainnya, situs jejaring sosial juga rentan dimanfaatkan untuk tujuan penipuan.

2.2  HIPOTESIS
     Pada saat ini kemajuan akses internet sangat pesat, dan menyebabkan banyak timbul situs-situs jejaring sosial yang menawarkan fasilitas untuk bisa berkomunikasi dengan cepat dan menghemat waktu serta hemat biaya. Dalam jejaring sosial kita bisa melakukan kumunikasi lewat tulisan, saling mengirimkan pesan, mengirim komentar, menemukan teman baru tanpa batas, bahkan bisa mengupload foto dan menampilkannya dalam jejaring sosial tersebut. Pada awalnya jejaring sosial hanya digemari oleh para anak remaja yang masih gemar mencari teman yang banyak dan menemukan hal yang menarik dengan berkomunikasi dengan cara seperti ini (tanpa tatap muka).
Namun pada akhirnya semakin kedepan perkembangan jejaring sosial sangat pesat dan banyak menarik minat masyarakat luas. Tidak hanya para remaja tapi kalangan dewasa, orang tua, bahkan anak yang masih duduk dibangku sekolah dasar pun merasa perlu mempunyai setidaknya satu account di jejaring sosial.
     Jejaring sosial ini juga tidak hanya di lakukan untuk komunikasi dan mencari teman, tapi menjadi multifungsi menjadi alat untuk melakukan promosi, bisnis, bahkan kampanye. Hal ini disebabkan banyaknya penguna jejaring sosial dan dengan kondisi ini masyarakat yang jumlahnya tidak sedikit lebih mudah untuk dijangkau. Namun dalam munculnya jejaring-jejaring sosial ini menimbulkan banyak dampak positif dan dampak negatif bagi para penggunanya.
Hendaklah berhati-hati dalam menggunkan jejaring sosial. Internet ibaratkan pedang bermata dua, bisa jadi dengan adanya jejaring sosial kita bisa menjadi pintar karena memanfaatkannya dengan baik, dan sebaliknya kita bisa menjadi bodoh karena selalu mengikuti hawa nafsu yang ada pada diri kita dan membawanya kepada hal-hal yang negatif. Alangkah lebih baik jika menggunakan situs jejaring sosial dengan lebih bijaksana dan sesuai dengan aturan, agar dampak negatif yang ditimbulkan menjadi lebih berkurang.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 TEMPAT DAN WAKTU  PENELITIAN

A. Tempat Penelitian.
Penelitian terhadap pengaruh pemanfaatan multi media pembelajaran berbasis TIK terhadap hasil belajar siswa ini dilaksanakan di SMA Harapan Bangsa.

B. Waktu Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester 5 tahun pelajaran 2013/2014 , tepatnya pada bulan Januari 2014.

3.2 METODE PENULISAN
Metode yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode kepustakaan yaitu, metode dengan mengambil data dari bahan pustaka yang relevan dengan bahan penelitian. Selain itu metode yang digunakan adalah metode observasi yaitu, metode dengan pengumpulan data dengan menggunakan indra.
3.3 Instrumen Penelitian
Instrumen yang akan dipakai untuk penelitian ini adalah dengan menggunakan komputer dan jaringan internet untuk mengumpulkan data-data dari artikel-artikel, arsip, dokumen, paper, dan data lainnya yang didapat dari berbagai situs pada media internet.

3.4 TEKNIK ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini kegiatan analisis data dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data di lapangan. Dari data yang terkumpul kemudian dianalis dengan cara
1.      mereduksi data
Reduksi data adalah memilih data yang diperlukan dan yang kurang penting
disisihkan. Selanjutnya, data yang bersifat relevan diklasifikasikan berdasarkan
jenisnya (struktur makro, super, dan mikro) dan data yang kurang relevan disisihkan.
2.      display data,
3.      kesimpulan dan verifikasi.
Mengklasifikasikan, data yang terkumpul melalui dokumentasi. Langkah terakhir adalah penarikan simpulan.

DAFTAR PUSTAKA

2 comments:

  1. Thanks infonya. Oiya ngomongin media sosial, ternyata ada fakta menarik loh yang jarang terungkap ke permukaan. Katanya, media sosial itu bisa bikin seseorang jadi boros. Selengkapnya bisa temen-temen cek di sini: Media sosial bikin boros

    ReplyDelete

UNIVERSITAS GUNADARMA

CLOCK

Cute Rocking Baby Monkey

MY PROFILE

Powered by Blogger.

CALENDAR