Blinking Cartoony Heart Girly Doll
Sunday 12 January 2014
Di balik keindahannya, gunung memang menyimpan misteri. Tak heran, banyak orang yang ingin menaklukannya. Tapi, jangan sembarangan mendaki gunung sebelum kita tahu mitos atau larangan-larangan di baliknya, lho! Walaupun mungkin ada beberapa yang terdengar aneh dan mustahil, tapi kita perlu jaga-jaga demi keselamatan sendiri.
GUNUNG SLAMET
Gunung setinggi 3.432 meter di kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ini ternyata “laris” didaki setiap tanggal 1 Sura (1 Muharam) dalam penanggalan Islam. Tradisi ritual “tumpengan” sambil mendaki gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa ini sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Tujuannya adalah untuk menyampaikan rasa syukur dan memanjatkan doa keselamatan kepada Tuhan.
Pantangan:
Yang jelas sih, bila Anda mau selamat mendaki Gunung Slamet, jiwa kita harus bersih. Selain itu ada satu pantangan aneh yang bila didengar, konon katanya, si pendaki tidak akan mencapai puncak, yaitu pantangan memegang lutut ketika mendaki! Ditambah lagi, jangan mendaki Gunung Slamet pada hari Minggu Legi, Selasa Legi, Sabtu Pahing dan Minggu Pahing. Nah, apabila salah satu pantangan tersebut dilanggar, kabarnya kita akan “nyasar” ke “alam lain”!
Mitos:
Ada tujuh penunggu gunung yang diyakini masyarakat Baturradenini, yakni : Mbah Renti, Mbah Atas Angin, Mbah Tapak Angin, Mbah Semput, Mbah Brantayuda, Mbah Sapujagat dan Mbah Rangga, juru kunci gunung akan menyarankan  pendaki untuk membawa bunga dan kemenyan untuk para penunggu gunung. Bila kelupaan membawa dua benda ajaib ini, biasanya sih, kita akan melihat “makhluk-makhluk gaib”  berkeliaran.
GUNUNG MERAPI
Selain sosok almarhum Mbah Marijan dan awan panas yang sering disebut dengan wedhus gembel, masih banyak lagi kisah mistis di balik gunung setinggi 2.968 meter yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan provinsi Yogyakarta ini. Gunung yang sudah meletus 68 kali sejak tahun 1548 itu dianggap sebagai tempat suci bagi para penduduk sekitar.
Pantangan:
Karena diyakini sebagai kerajaan para makhluk gaib, sebaiknya saat mendaki kita tidak melakukan hal-hal tabu yang bisa memicu amarah “penunggu” gunung. Selain itu, jangan menunjuk Gunung Merapi dengan satu jari dan dilarang memakai baju berwarna hijau terang saat mendaki adalah pantangan yang harus dilakukan supaya tidak mendatangkan sial. Jangan lupa juga untuk “permisi” terlebih dahulu sebelum mendaki Merapi, kalau tidak ingin kesasar atau bahkan kejebur jurang.
Mitos:
Mbah Petruk diyakini sebagai penjaga di lereng sebelah utara dan Kyai Sapujagad di lereng sebelah selatan. Kedua penunggu ini dipercaya sebagai perwujudan perintah Panembahan Senopati untuk menjaga Merapi. Ada juga “penunggu” lain, yaitu Nyai Kendit dan Dewi Gadung MelatiMbah Marijan, yang sudah menjadi guru kunci Merapi selama lebih dari 40 tahun, sering menasihati untuk bersikap baik terhadap Merapi dan larangan untuk menyebut nama gunung itu sebagai “Merapi”, tapi dengan sebutan “Si Mbah” atau “Eyang Merapi”, yang artinya orang tua atau sosok yang dihormati.
GUNUNG SALAK
Gunung berapi yang masuk dalam wilayah kabupaten Sukabumi dan kabupaten Bogor (Jawa Barat) ini memiliki beberapa puncak, di antaranya Puncak Salak I (2.211 meter) dan Puncak Salak II (2180 meter).
Pantangan:
Dilarang berbicara jorok di gunung suci ini. Bahkan, untuk buang air kecil pun harus “minta ijin” atau “permisi” terlebih dahulu. Pantangan juga untuk kaum perempuan mendekati makam Mbah Gunung Salak. Selain itu, dilarang mendaki gunning ini saat sedang mengalami halangan atau cuntaka, seperti: kematian, melahirkan dan haid.
Mitos:
Bagi masyarakat Sunda wiwitan, kawasan ini dianggap suci sebagai tempat menghilangnya Prabu Siliwangi. Konon, banyak harta karun peninggalan Belanda yang dikubur di empat titik terpisah di area Gunung Salak ini, terutama di sekitar Kawah Ratu. Dan kabarnya daerah inilah yang paling angker karena banyak arwah pencari harta karun yang tewas di medan yang memang berat itu. Di puncak Gunung Salak terdapat beberapa kuburan yang dipercaya sebagai makam Mbah Gunung Salak dan kompleks makam Pangeran Santri di lereng yang menuju desa Girijaya. Berminat menginap di sana?
GUNUNG AGUNG
Gunung tertinggi di Pulau Bali dengan ketinggian 3.142 meter ini memiliki kawah yang sangat besar dan dalam yang terkadang mengeluarkan asap dan uap air. Puncak tertinggi gunung di kabupaten Karangasem ini terletak di bagian Barat Daya, tepat di atas Pura Besakih.

Pantangan:
Dilarang mendaki gunung suci bagi masyarakat Bali ini bila bertepatan dengan perayaan keagamaan di Pura Besakih. Bagi kaum hawa, dilarang mendaki juga saat sedang menstruasi. Pantangan untuk tidak membawa makanan yang mengandung daging sapi pun sebaiknya dipatuhi. Bila tidak, konon akan terkena musibah, seperti: pendaki akan linglung dan kehilangan arah sehingga akan berputar-putar saja di suatu tempat, kesurupan, bertemu dengan makhluk gaib, bahkan jatuh ke jurang.
Mitos:
Masyarakat Bali percaya bahwa bila sang pendaki berhasil sampai ke puncak gunung, maka segala doa yang mereka panjatkan akan dikabulkan karena dipercaya sebagai tempat bersemayamnya dewa-dewa.

Hmm… sebenarnya ada kesimpulan dari semua pantangan dan mitos tentang gunung-gunung ini, yaitu: gunung bukan untuk ditaklukkan, tapi sebaiknya bersahabatlah dengan alam gunung itu sendiri. Dan yang kedua, informasi ini hanya untuk mencegah dan menghargai keyakinan mitos setempat, bukan untuk dianggap sebagai ilmu gaib atau bahkan menjadi musrik, ya! Setuju?

1 comment:

UNIVERSITAS GUNADARMA

CLOCK

Cute Rocking Baby Monkey

MY PROFILE

Powered by Blogger.

CALENDAR