Blinking Cartoony Heart Girly Doll
Sunday 12 January 2014
Musik adalah salah satu bentuk seni yang paling digemari oleh seluruh khalayak, khususnya kaum muda-mudi. Sangking “kecanduan” dengan musik, banyak dari kalangan muda seperti kita adalah Personal Music Player yang ke mana pun dan di mana pun berada, musik selalu berdendang sekeras-kerasnya dengan maupun tanpa earphone di telinga. Namun kita harus berwaspada, karena ternyata kebiasaan kita itu dapat mempengaruhi pendengaran kita, lho! Misalnya gangguan yang mengakibatkan sulitnya mendengar teman yang berbicara dengan suara pelan, kuping terasa berdengung dan kesakitan setelah mendengarkan musik, dll. Kasus tersebut menunjukkan pendengaran mengalami gangguan karena suara (trauma akustik).
Dalam prosesnya, suara music dari Music Player (seperti mp3 atau mp4 player, music hp, ipod, dan lainnya) yang kita dengar akan ditangkap oleh jaringan syaraf di bagian dalam telinga yang sangat peka. Apabila volumenya terlalu kencang, bisa merusak hair cell di dalam syaraf pendengaran yang mengakibatkan terjadinya gangguan pendengaran.
Gangguan pendengaran ini disebut juga dengan istilah noise induced hearing loss. Semakin kencang suara dan semakin sering kita mendengarkannya, maka bertambah parahlah kerusakan yang ditimbulkan. Jangan anggap remeh, karena apabila dibiarkan, kemampuan pendengaran bisa hilang total. Bahkan, menurut data WHO pada tahun 2002, 16% kasus hilangnya pendengaran (ketulian) disebabkan trauma akustik. Masih mau cuek?
Mendeteksi Akustik yang Terlalu Kencang
Tanda-tanda kalau volume Personal Music Player kita terlalu kencang dan tidak aman bagi telinga:
  1. Kita harus berteriak saat berbicara untuk menyaingi suara musik.
  2. Musik yang sedang kita dengar melalui earphone bisa didengar juga sama teman.
  3. Saat mendengar musik itu kita tidak dapat mendengar ucapan orang lain yang berjarak setengah meter.
Menurut ukuran intensitas suara dalam satuan dB (decibel):
  1. Suara aman bagi pendengaran adalah di bawah 70 dB.
  2. Suara mengganggu bagi pendengaran adalah di atas 80 dB.
  3. Suara Music Player yang sangat kencang dapat mencapai 105 dB.
  4. Suara sangat berbahaya bagi pendengaran adalah di atas 120 dB.
Gejala Gangguan pendengaran akibat Music Player

  1. Telinga terasa penuh.
  2. Terdengar suara berdengung di telinga.
  3. Susah menangkap jelas suara yang tinggi.
  4. Suara terdengar sangat jauh.
  5. Tidak dapat menangkap jelas pembicaraan di saat ada suara lain di sekitar.
  6. Kesulitan mendengarkan televisi dan radio dengan volume normal.
Gejala ini sering luput dari perhatian kita, karena keluhannya bisa hilang setelah dua atau tiga hari. Padahal, meskipun rasanya sudah sembuh, tapi sebenarnya sel dan syaraf pendengaran tetap rusak. Jika  didiamkan akibatnya bisa semakin fatal.

Bahaya Gangguan Pendengaran Akibat Music Player
  1. Semakin berkurangnya kemampuan kita untuk mendengar.
  2. Gangguan pendengaran yang bersifat permanen (misalnya, telinga berdengung terus-menerus).
  3. Kehilangan pendengaran total dan tidak dapat disembuhkan (tuli).
Cara Pencegahan
Gangguan pendengaran seperti kasus-kasus tersebut masih dapat disembuhkan dengan cara:
  1. Hindari mendengarkan suara music dengan volume yang keras.
  2. Jangan biasakan mendengarkan musik non-stop selama berjam-jam. Tiap satu jam mendengarkan music player telinga kita harus beristirahat setidaknya selama lima menit.
  3. Apabila mengalami gejala gangguan pendengaran (telinga terasa penuh dan berdengung), segera cek ke dokter.

0 comments:

UNIVERSITAS GUNADARMA

CLOCK

Cute Rocking Baby Monkey

MY PROFILE

Powered by Blogger.

CALENDAR