Blinking Cartoony Heart Girly Doll
Wednesday, 2 January 2013
Proses dalam kamus bahasa Indonesia berarti rangkaian suatu tindakan. Sedangkan proses dalam buku organisasi karangan Gibso Invancevich Donnelly adalah berkenaan dengan aktifitas yang memberi kehidupan pada skema organisasi tersebut. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi. Jika proses tersebut tidak berjalan dan berfungsi dengan baik,maka masalah tidak pernah yang tidak perah diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.

Adapun model organisasi yang akan kita bahas disini ada empat proses prilaku yang nanti akan menyumbangkan prestasi pada organisasi yang efektif. Empat proses tersebut yaitu komunikasi, pengambilan keputusan, evaluasi prestasi, sosialisasi dan karir. 
1. PROSES MEMPENGARUHI
Dalam perusahaan tentu adanya proses peran dari masing–masing pegawai dalam suatu perusahaan. Proses peran itu pun meliputi cara kerjanya perusahaan untuk mencari harapan yang terbaik, dimana perusahaan bisa untuk berkembang dengan baik tanpa adanya hal untuk saling mempengaruhi. Peran itu pun akan saling menunjang kemajuan perusahaan. Karena dengan adanya peran untuk saling mempengaruhi, maka perusahaan akan saling terdapat komunikasi yang baik didalam menjalin etika yang formal.


Dari sini akan tampak bahwa setiap perusahaan akan bisa mempengaruhi setiap pegawainya untuk melakukan hal yang terbaik. Berikut akan dijelaskan bagaimana peran proses mempengaruhi dalam suatu perusahaan. Proses mempengaruhi adalah suatu kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.

A. Pengertian Pengaruh
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.

B. Elemen-Elemen Proses Mempengaruhi
  • Orang yang mempengaruhi (o) 
  • Metode mempengaruhi ()
  • Orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi ; o  p

C. Metode Mempengaruhi
  • Kekuatan Fisik
  • Penggunaan Sanksi (Positif/ Negatif)
  • Keahlian
  • Kharisma (Daya Tarik)
D. Daerah Pengaruh
  • Antara Perseorangan
  • Kelompok Dengan Seseorang
  • Seseorang Dengan Kelompok
E. Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
  • Analisis French-Raven
  • Analisis Etzioni
  • Analisis Nisbel
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa suatu perusahaan yang seharusnya adalah dimana perusahaan itu bisa mempengaruhi para pegawainya untuk mejadikan motivasi yang kuat guna menjadikan perusahaan yang besar, dimana pengaruh nya perusahaan bisa sebagai insporator bagi para pegawainya. Selain itu, harus terdapat kekuatan fisik untuk bisa mempengaruhi seseorang dan keahlian yang tepat guna tercapainya suatu tujuan. Terdapat pula bahwa mempengaruhi dalam perusahaan itu bisa dilakukan dengan berbagai macam caranya mulai dari antara perorangan, kelompok dengan seseorang, seseorang dengan kelompok dan lain sebagainya.


Jadi, betapa penting jika suatu perusahaan bisa mempengaruhi para pegawainya untuk bisa berkerja seoptimal mungkin. Sehingga perusahaan pun akan demikian pesatnya mengalami kemajuan guna adanya sifat saling mempengaruhi. 

2. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
A. Kewenangan Tanpa Diskusi
Metode pengambilan keputusan ini seringkali digunakan oleh para pemimpin otokratik atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan yaitu, cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima apabila pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan-persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.

Namun demikian, jika metode pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan persoalan-persoalan, seperti munculnya ketidakpercayaan para anggota organisasi terhadap keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama dengan melibatkan seluruh anggota kelompok daripada keputusan yang diambil secara individual.
B. Pendapat Ahli

Kadang-kadang seorang anggota organisasi oleh anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang dianggap ahli tersebut memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam hal tertentu oleh anggota lainnya.

Dalam banyak kasus, persoalan orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karena sangat sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli (superior). Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang memiliki kualitas terbaik untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya, menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah persoalan yang rumit.

C. Kewenangan Setelah Diskusi

Sifat otokratik dalam pengambilan keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama. Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.

Metode pengambilan keputusan ini juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.

D. Kesepakatan

Kesepakatan atau konsensusakan terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.

Namun demikian, metodepengambilan keputusan yang dilakukan melalui kesepakatn ini, tidak lepas juga dari kekurangan-kekurangan. Yang paling menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang relatif lebih banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.

Keempat metode pengambilan keputusan di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling efektif yang dapat digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor:
  1. Jumlah waktu yang ada dan dapat dimanfaatkan.
  2. Tingkat pentingnya keputusan yang akan diambil oleh kelompok.
  3. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
  4. Pengambilan Keputusan adalah Pemilihan diantara berbagai alternatif.
A. Konsep Pengambilan Keputusan
  1. Identifikasi dan diagnosis Masalah.
  2. Pengumpulan dan Analisis Data yang Relevan.
  3. Pengembangan dan Evaluasi Alternatif.
  4. Pemilihan Alternatif  Terbaik.
  5. Implementasi Keputusan dan Evaluasi Terhadap Hasil-Hasil.
B. Tipe-Tipe Keputusan Manajemen
  1. Keputusan Perseorangan dan Strategi.
  2. Keputusan Pribadi dan Strategi.
  3. Keputusan Dasar dan Rutin.
C. Model-Model Pengambilan Keputusan
  1. Relationalitas Keputusan.
  2. Model- Model Perilaku Pengambilan Keputusan.
D. Teknik Pengambilan Keputusan
  1. Teknik-Teknik Relatif : Brainstorming and Synectics
  2. Teknik-Teknik Partisipatif
  3. Teknik Pengambilan Keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal.
Referensi :

0 comments:

UNIVERSITAS GUNADARMA

CLOCK

Cute Rocking Baby Monkey

MY PROFILE

Powered by Blogger.

CALENDAR