Thursday, 3 January 2013
1. PERUBAHAN
Terjadi
perubahan besar-besaran di dunia bisnis dari sektor komputer sampai jasa
keuangan, dari sektor telekomunikasi sampai layanan kesehatan.
Saat ini banyak organisasi sepakat bahwa kehidupan berorganisasi semakin
menjadi tidak pasti, seiring dengan langkah perusahaan yang makin terpacu dan
masa depan menjadi makin sulit diprediksi. Namun demikian semua sepakat
perubahan semakin cepat terjadi.
Dunia bisnis sedang dan akan terus mengalami perubahan yang makin cepat, walau
arah perubahan tidak mudah diprediksi. Alhasil para manajer dan pembuat
keputusan perlu lebih memahami kemana angin perusahaan bertiup, karena setiap
waktu dapat menentukan hidup matinya perusahaan.
Dengan kata lain mereka mesti harus mampu menganalisa faktor-faktor pemicu
perubahan organisasi. Yang dimaksud dengan proses perubahan adalah tata urutan atau langkah langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi.
Langkah tersebut terdiri dari :
Langkah tersebut terdiri dari :
- Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Perubahan yang terjadi di luar organisasi itu mencakup berbagai bidang, antara lain politik, ekonomi, teknologi, hukum, sosial budaya dan sebagainya. Perubahan tersebut mempunyai dampak terhadap organisasi, baik dampak yang bersifat negatif maupun positif. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia sebelumnya.
- Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan perubahan yang terjadi dalam organisasi. Setiap faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan organisasi harus diteliti secara cermat sehingga jelas permasalahannya dan dapat dipecahkan dengan tepat.
- Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.
- Menentukan Strategi : Apabila pimpinan organisasi yakin bahwa perubahan benar-benar harus dilakukan maka pemimpin organisasi haru segera menyusun strategi untuk mewujudkannya.
- Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil perubahan sesuai dengan harapan berarti berpengaruh postif terhadap organisasi, dan apabila sebaliknya berarti negatif.
- Mengadakan perubahan struktur organisasi.
- Mengubah sikap dan perilaku pegawai.
- Mengubah tata aliran kerja.
- Mengubah peralatan kerja.
- Mengubah prosedur kerja.
- Mengadakan perubahan dalam hubungan kerja antar-personal.
2. FAKTOR-FAKTOR
PERUBAHAN ORGANISASI
Faktor penyebab terjadinya perubahan organisasi dapat
dibedakan menjadi 2, yaitu :
a) Lingkungan Intern, antara
lain :
- Perubahan Kebijakan Pimpinan.
- Perubahan Tujuan.
- Perluasan Wilayah Operasi Tujuan.
- Volume Kegiatan Bertambah Banyak.
- Sikap dan Perilaku dari para anggota organisasi.
b) Lingkungan Ekstern, antara
lain :
- Politik.
- Hukum.
- Kebudayaan.
- Teknologi.
- Sumber Daya Alam
- Demografi.
- Sosiologi.
- Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi untuk masa depan organisasi.
- Perkembangan IPTEK.
- Kompetisi yang semakin tajam antar-organisasi.
3. PROSES PERUBAHAN
Proses Perubahan, yaitu :
- Mengadakan pengkajian.
- Mengadakan identifikasi.
- Menetapkan perubahan.
- Menentukan strategi.
- Melakukan evaluasi.
4. CIRI-CIRI PENGEMBANGAN
ORGANISASI
Organisasi
merupakan sekumpulan orang-orang yang berada dalam satu wadah dan mempunyai
satu tujuan yang sama dan terstruktur. Pengembangan organisasi dapat membantu suatu organisasi untuk menciptakan
tanggapan-tanggapan positif terhadap terhadap perubahan-perubahan dengan cara
melakukan perubahan dalam organisasi.
Pengembangan organisasi merupakan suatu pendekatan sistematik, terpadu dan
terencana untuk meningkatkan efektivitas organisasi serta memecahkan
masalah-masalah.
Pengembangan organisasi mempunyai dua arti yaitu pengembangan organisasi sebagai
fungsi administrasi dan pengembangan organisasi sebagai fungsi spesialis atau
sebagai teknik manajemen.
Ciri-ciri pengembangan organisasi adalah suatu strategi pendidikan yang
kompleks yang dimaksudkan untuk mengubah keyakinan, sikap, nilai dan struktur
organisasi sehingga mereka dapat lebih beradaptasi dengan teknologi baru,
pemasaran dan tantangan, dan tinngkat yang memusingkan perubahan itu sendiri.
Ciri-cirinya, yaitu :
- Merupakan usaha yang dilakukan secara berencana.
- Mencerminkan suatu proses yang berlangsung terus-menerus.
- Berorientasi masalah organisasi yang harus dipecahkan.
- Merupakan usaha ke arah penyempurnaan organisasi.
- Merupakan tanggapan terhadap berbagai perubahan yang terjadi diluar organisasi.
5. METODE PENGEMBANGAN
ORGANISASI
- Jaringan Manajerial.
- Latihan Kepekaan.
- Pembentukan Tim.
- Umpan Balik Survei.
A. Pengembangan Organisasi (organization development)
Lebih dikenal dengan organization development (OD). Pengertian pokok pengembangan organisasi adalah
perubahan yang terencana (planned change). Dalam bentuk pembaruan
organisasi dan modernisasi, perubahan terus-menerus terjadi dan mempunyai pengaruh yang
sangat dominan dalam masyarakat kini. Organisasi beserta warganya, yang
membentuk masyakat modern, mau tidak mau harus beradaptasi terhadap arus
perubahan ini. Perubahan perubahan yang terjadi pada dasarnya dapat
dikelompokkan dalam empat kategori, yaitu perkembangan teknologi, perkembangan
produk, ledakan ilmu pengetahuan dan jasa yang mengakibatkan makin singkatnya daur
hidup produk, serta perubahan sosial yang mempengaruhi perilaku, gaya hidup,
nilai-nilai dan harapan tiap orang.
Untuk dapat bertahan, organisasi harus mampu mengarahkan warganya agar dapat
beradaptasi dengan baik dan bahkan agar mampu memanfaatkan dampak positif dari
berbagai pembaruan tersebut dengan pengembangan diri dan pengembangan
organisasi. Proses mengarahkan warga organisasi dalam mengembangkan diri
menghadapi perubahan inilah yang dikenal luas sebagai proses organization
development.
Karena menyangkut perubahan sikap, persepsi, perilaku dan harapan semua anggota
organisasi, pengembangan organisasi didefinisikan sebagai upaya pimpinan yang terencana dalam
meningkatkan efektivitas organisasi, dengan menggunakan cara intervensi (oleh
pihak ketiga) yang didasarkan pada pendekatan perilaku manusia. Dengan kata
lain penerapan pengembangan organisasi dalam organisasi dilakukan dengan bantuan konsultan ahli,
sistemis, dan harus didukung oleh pimpinan serta luas aplikasinya.
B. Teori dan Praktik Pengembangan Organisasi
Didasarkan pada beberapa asumsi penting yakni :
- Manusia sebagai individu: Dua asumsi penting yang mendasari pengembangan organisasi adalah bahwa manusia memiliki hasrat berkembang dan kebanyakan orang tidak hanya berpotensi, dan berkeinginan untuk berkontribusi sebanyak mungkin pada organisasi. Pengembangan organisasi bertujuan untuk menghilangkan faktor-faktor dalam organisasi yang menghambat perkembangan dan menghalangi orang untuk berkontribusi demi tercapainya sasaran organisasi.
- Manusia sebagai anggota dan pemimpin kelompok: Organisasi yang menerapkan pengembangan organisasi harus berasumsi bahwa setiap orang dapat diterima dan diakui perannya oleh kelompok kerjanya. Dalam organisasi perlu ditumbuhkan keterbukaan agar para anggotanya dapat dengan leluasa mengungkapkan perasaannya dan pikirannya. Dalam keterbukaan, orang akan mendapatkan kepuasaan kerja yang lebih tinggi, sehingga dengan demikian performansi kelompok akan lebih efektif.
- Manusia sebagai wadah organisasi: Hubungan antar-kelompok dalam organisasi menentukan efektivitas masing-masing kelompok tersebut. Misalnya bila komunikasi antar-kelompok hanya terjadi pada tingkat manajernya , koordinasi dan kerjasama akan kurang efektif daripada bila segenap anggota kelompok terlibat dalam interaksi.
C. Sasaran Pengembangan Organisasi
Atas dasar asumsi asumsi diatas, proses pengembangan organisasi diterapkan
dengan sasaran :
- Hubungan yang lebih efektif antara departemen, divisi dan kelompok kelompok kerja dalam organisasi.
- Hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan pada semua jenjang organisasi.
- Terhapusnya hambatan-hambatan komunikasi antar-pribadi dan antar- kelompok.
- Berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya, dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi.
D. Tahap-Tahap Penerapan Pengembangan Organisasi
Dalam menerapkan pengembangan organisasi, organisasi memerlukan konsultan yang ahli dalam bidang perilaku dan pengembangan organisasi. Konsultan tersebut bersifat sebagai agen pembaruan (agent of change), fungsi utamanya adalah membantu warga organisasi menghadapi perubahan, melalui teknik-teknik pengembangan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut.
Dalam menerapkan pengembangan organisasi, organisasi memerlukan konsultan yang ahli dalam bidang perilaku dan pengembangan organisasi. Konsultan tersebut bersifat sebagai agen pembaruan (agent of change), fungsi utamanya adalah membantu warga organisasi menghadapi perubahan, melalui teknik-teknik pengembangan organisasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut.
Proses penerapan pengembangan organisasi dilakukan dalam empat tahap :
- Tahap pengamatan sistem manajemen atau tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen-elemen di dalamnya seperti struktur, manusianya, peralatan, bahan bahan yang digunakan dan bahkan situasi keuangannya. Data utama yang diperlukan adalah :
- Fungsi utama tiap unit organisasi.
- Peran masing-masing unit dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
- Proses pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindakan dalam masing-masing unit.
- Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar- kelompok dan antar-individu dalam organisasi
- Tahap diagnosis dan umpan balik. Dalam tahap ini kualitas pengorganisasian serta kegiatan operasional masing-masing elemen dalam organisasi dianalisis dan dievaluasi . Ada beberapa kriteria yang umum digunakan dalam mengevaluasi kualitas elemen-elemen tersebut, diantaranya :
- Kemampuan beradaptasi, yaitu kemampuan mengarahkan kegiatan dan tenaga dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
- Tanggung jawab; kesesuaian antara tujuan individu dan tujuan organisasi.
- Identitas; kejelasan misi dan peran masing-masing unit.
- Komunikasi ; kelancaran arus data dan informasi antar-unit dalam organisasi.
- Integrasi; hubungan baik dan efektif antar-pribadi dan antar-kelompok, terutama dalam mengatasi konflik dan krisis.
- Pertumbuhan; iklim yang sehat dan positif, yang mengutamakan eksperimen dan pembaruan , serta yang selalu menganggap pengembangan sebagai sasaran utama.
- Tahap pembaruan dalam organisasi. Dalam tahap ini dirancang pengembangan organisasi dan dirumuskan strategi memperkenalkan perubahan atau pembaruan. Strategi ini bertujuan meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara mengoreksi kekurangan serta kelemahan yang dijumpai dalam proses diagnostik dan umpan balik. Mengingat bahwa setiap perubahan yang diperkenalkan akan mempengaruhi seluruh sistem dalam organisasi, bahkan mungkin akan mengubah sistem distribusi wewenang dan struktur organisasi, rancangan strategi pembaruan harus didiskusikan secara matang dan mendapat dukungan penuh pimpinan puncak.
- Tahap implementasi pembaruan. Tahap akhir dalam penerapan pengembangan organisasi adalah pelaksanaan rencana pembaruan yang telah digariskan dan disetujui. Dalam tahap ini konsultan bekerja secara penuh dengan staf manajemen dan para penyelia. Kegiatan implementasi perubahan meliputi :
- Perubahan struktur.
- Perubahan proses dan prosedur.
- Penjabaran kembali secara jelas tujuan sera sasaran organisasi.
- Penjelasan tentang peranan dan masing-masing unit dan anggota dalam organisasi.
6. METODE PENGEMBANGAN
KETERAMPILAN DAN SIKAP
- Latihan Ditempat Kerja.
- Latihan Instruksi Kerja.
- Latihan Diluar Tempat Kerja.
- Latihan Ditempat Tiruan.
http://gandeesss.blogspot.com/2011/10/arti-pengembangan-organisasi.html
http://ordinarynitnot.blogspot.com/2011/10/viii-perubahan-dan-perkembangan.html
http://iswahyudiblogspotcom.blogspot.com/2011_11_01_archive.html
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 comments:
Post a Comment