Tuesday, 18 November 2014
1. PENGERTIAN E-GOVERNMENT
E-Government
merupakan kependekan dari elektronik pemerintah. E-Governtment biasa dikenal
e-gov, pemerintah digital, online pemerintah atau pemerintah transformasi. E-Government adalah Suatu upaya untuk mengembangkan penyalenggaraan
kepemerintahan yang berbasis elektronik. Suatu penataan system manajemen dan
proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimalkan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi. Atau E-Goverment adalah
penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan
pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan
dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif,
yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal,
menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.
Definisi
E-Goverenment adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk
memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal
lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada
legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi
internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang
demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atau
Government-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B) serta Government-to-Government
(G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan
efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan
publik.
Pemerintahan
elektronik atau e-government (berasal dari kata Bahasa
Inggris electronics
government, juga disebut e-gov, digital government, online
government atau dalam konteks tertentu transformational government)
adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk
memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal
lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif,
atau administrasi publik, untuk meningkatkan
efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang
demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government-to-Citizen atauGovernment-to-Customer (G2C), Government-to-Business (G2B)
serta Government-to-Government (G2G).
Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah peningkatan
efisiensi, kenyamanan, serta aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan
publik.
2. MANFAAT
Disamping
prestasi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik sejak
reformasi, tentunya penerapan e-government ini dapat memberikan tambahan
manfaat yang lebih kepada masyarakat:
- Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet); dengan tujuan Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara;
- Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN);
- Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari;
- Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan;
- Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada;
- Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
- Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (moderen) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan (stakeholder);
- Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasidapat disediakan 24 jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor . Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
- Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan [transparansi ] maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
- Pemberdayaan msyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah; jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilih sekolah yang pas untuk anaknya.
- Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien . Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melaluji e-mail atau bahkan video confernce
3. MODEL PENYAMPAIAN E-GOVERNMENT
Ada
tiga model penyampaian E-Government, antara lain :
- Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C): Adalah penyampaian layanan publik dan informasi satu arah oleh pemerintah ke masyarakat, Memungkinkan pertukaran informasi dan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah, Contohnya G2C : Pajak online, mencari Pekerjaan, Layanan Jaminan sosial, Dokumen pribadi (Kelahiran dan Akte perkawinan, Aplikasi Paspor, Lisensi Pengarah), Layanan imigrasi, Layanan kesehatan, Beasiswa, penanggulangan bencana.
- Government-to-Business (G2B): Adalah transaksi-transaksi elektronik dimana pemerintah menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan bagi kalangan bisnis untuk bertransaksi dengan pemerintah.Mengarah kepada pemasaran produk dan jasa ke pemerintah untuk membantu pemerintah menjadi lebih efisien melalui peningkatan proses bisnis dan manajemen data elektronik. Aplikasi yang memfasilitasi interaksi G2B maupun B2G adalah Sistem e-procurement. Contoh : Pajak perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah (Hukum Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hak paten merk dagang, dll
- Government-to-Government (G2G): Adalah Memungkinkan komunikasi dan pertukaran informasi online antar departemen atau lembaga pemerintahan melalui basisdata terintegrasi. Contoh : Konsultasi secara online,blogging untuk kalangan legislative, pendidikan secara online, pelayanan kepada masyarakat secara terpadu.
4. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN E-GOVERNMENT BAGI RAKYAT
A. Keuntungan
E-Goverment bagi rakyat
- Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasidapat disediakan 24 jam, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor . Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.
- Peningkatan hubungan antara pemeritah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan [transparansi ] maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari semua pihak.
- Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. Dengan adanya informasi yang mencukupi, masyarakat akan belajar untuk dapat menentukan pilihannya. Sebagai contoh, data-data tentang sekolah; jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya, dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilih sekolah yang pas untuk anaknya.
- Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melaluji e-mail atau bahkan video confernce.
- Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan dalam pemerintahan atau yang disebut e-government membuat masyarakat semakin mudah dalam mengakses kebijakan pemerintah sehingga program yang dicanangkan pemerintah dapat berjalan dengan lancar.
- E-government juga dapat mendukung pengelolaan pemerintahan yang lebih efisien, dan bisa meningkatkan komunikasi antara pemerintah dengan sektor usaha dan industri.
- Masyarakat dapat memberi masukan mengenai kebijakan-kebijakan yang dibuaat oleh pemerintah sehingga dapat memperbaiki kinerja pemerintah. Selain tampilan dan paduan warna yang menarik, informasi-infromasi yang disajikan sangatlah lengkap dan up to date.
- Terdapatnya informasi transportasi, informasi valuta asing, serta info tentang tinggi muka air.
- Website ini mencakup banyak aspek seperti hukum, agama, sosial dan budaya, bisnis dan kawasan bisnisnya, pendidikan, dan sebagainya.
- Semua terbuka untuk pemerintah dan masyarakat.
B. Kerugian
E-Goverment bagi rakyat
- Semakin bebasnya masyarakat mengakses situs pemerintah akan membuka peluang terjadinya cyber crime yang dapat merusak system TIK pada e-government. Misalnya kasus pembobolan situs KPU ketika penyelenggaraan Pemilu oleh seorang cracker.
- Kurangnya interaksi atau komunikasi antara admin (pemerintah) dengan masyarakat, karena e- government dibuat untuk saling berinteraksi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak lain yang berkepentingan.
- Kelemahan utama tentang e-government adalah kurangnya kesetaraan dalam akses publik untuk keandalan, internet informasi di web, dan agenda tersembunyi dari kelompok pemerintah yang dapat mempengaruhi dan bias opini publik.
- Pelayanan yang diberikan situs pemerintah belum ditunjang oleh system manajemen dan proses kerja yang efektif karena kesiapan peraturan,prosedur dan keterbataasan SDM sangat membatasi penetrasi komputerisasi k dalam system pemerintahan
- Belum mapannya strategi serta tidak memaadainya anggaran yang dialokasikan untuk pengembanngan e-government
- Inisiatif merupakan upaya instansi secara sendiri-sendiri, dengan demikian sejumlah faktor seperti standardisasi, keamanan informasi, otentikasi, dan berbagai alikasi dasar yang memungkinkkan interoperabilitas antar situs secara andal, aman, dan terpercaya kurang mendapat perhatian
- Kesenjangan kemampuan masyarakat untuk mengakses jaringan internet
5. E-GOVERNMENT DI INDONESIA
A. Pelaksanaannya
di Indonesia
Di
lihat dari pelaksanaan aplikasi e-government, data dari Depkominfo (2005)
menunjukkan bahwa hingga akhir tahun 2005 lalu Indonesia memiliki:
- 564 domain go.id;
- 295 situs pemerintah pusat dan pemda;
- 226 situs telah mulai memberikan layanan publik melalui website;
- 198 situs pemda masih dikelola secara aktif.
Beberapa
pemerintah daerah (pemda) memperlihatkan kemajuan cukup berarti. Bahkan Pemkot
Surabaya sudah mulai memanfaatkan egov untuk proses pengadaan barang dan jasa
(e-procurement). Beberapa pemda lain juga berprestasi baik dalam pelaksanaan
egov seperti: Pemprov DKI Jakarta, Pemprov DI Yogyakarta, Pemprov Jawa Timur,
Pemprov Sulawesi Utara, Pemkot Yogyakarta,Pemkot Bogor, Pemkot Tarakan, Pemkab
Kebumen, Pemkab. Kutai Timur, Pemkab. Kutai Kartanegara, Pemkab Bantul, Pemkab
Malang. Memperhatikan berbagai kondisi pelaksanaan program e-gov seperti
dibahas dalam di atas, maka langkah untuk merevitalisasi e-gov Indonesia sudah
tidak bisa ditunda lagi. Banyaknya dana yang sudah dihabiskan tidak sebanding
dengan hasil yang di peroleh. Namun pelaksanaan proses revitalisasi juga tidak
bisa dilakukan dengan tergesa-gesa dan tanpa konsep yang jelas.
B. Contoh Penerapan E-Government di Indonesia
- 1. Kabupaten Sragen mengembangkan “One Stop Service (OSS)”
OSS
Center adalah sebuah institusi yang memberikan dukungan pengembangan satuan
kerja layanan perijinan terpadu atau lebih dikenal dengan istilah One Stop
Services disingkat OSS (lihat About OSS). OSS Center mendukung terwujudnya
inovasi layanan perijinan terpadu d idaerah yang pada kenyataannya masih
memiliki keterbatasan untuk dari tingginya kompetisi bisnis di tingkat lokal
dan nasional, keberadaan OSS Center akan memiliki korelasi positif terhadap
perbaikan pelayanan publik pemerintah terhadap investor (baik PMA maupun PMDN)
dan pebisnis lokal. Dengan terbentuknya OSS Center di tingkat nasional dan
regional (propinsi), diharapkan akan memiliki andil dalam perbaikan iklim
investasi dan kualitas pelayanan perijinan di Indonesia. OSS Center akan
memberikan pendampingan pada OSS bagi daerah-daerah yang membutuhkan melalui
penguatan sistem dan informasi, menganalisa kebutuhan dan melakukan asistensi
di tiap level kebijakan pemerintah, mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
dari satuan kerja pelayanan perijinan usaha dan investasi, serta bentuk-bentuk
asistensi lainnya. Selain itu, dengan keberadaan OSS Center ini diharapkan akan
membentuk jaringan data dan informasi yang luas antar stakeholder dalam ranah
investasi nasional dan lokal.
Terbentuknya
OSS Center ini ternyata sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2006
tentang Paket Kebijakan Investasi dimana dalamkebijakan tersebut dituangkan
berbagai hal yang harus diatur kembali agar iklim investasi di Indonesia dapat
tumbuh dan bersaing di skala internasional. Dengan dukungan dukungan luas dari
jaringan Forum Daerah (Forda UKM), lembaga-lembaga yang concern pada
pengembangan usaha dan investasi baik pemerintah maupun non pemerintah, sektor
swasta serta keterlibatan media cetak dan elektronik, OSS Center diharapkan
mampu menjadi motivator terciptanya perbaikan kualitas layanan perijinan usaha
dan investasi di Indonesia. Sedangkan manfaat nyata dari OSS ini adalah: OSS
diharapkan mampu melayani seluruh perijinan yang dibutuhkan oleh investor dan
dunia usaha di daerah masing-masing, mulai dari ijin mendirikan bangunan (IMB),
ijin gangguan (HO), ijin usaha (SIUP, TDP, TDI, IUT, IUI, TDG, dll) atau ijin
per sektor seperti ijin usaha restora, ijin pendirian salon dan OSS Center akan
memberikan berbagai informasi dan pelatihan tentang sistem, metode, dan cara
untuk mengembangkan layanan perijinan dan investasi di Indonesia yang dapat
diakses secara langsung di kantor OSS Center atau melalui telepon, email, dan
website (www.oss-center.net). OSS Center juga akan menghubungkan pemerintah
kota/kabupaten dan OSS di seluruh Indonesia dengan lembaga pendamping atau
lembaga-lembaga lain yang dapat memberikan bantuan teknis untuk pengembangan
OSS.
- 2. Pemerintah Surabaya menerapkan e-procurement
Dengan
adanya e-procurement yang dikembangkan pemerintah Surabaya http://www.surabaya-eproc.or.id maka
masyarakat Surabaya bisa lebih mudah untuk mengetahui projek yang sedang ada
dan mereka bisa lebih mudah untuk mengetahui projek yang sedang ada dan mereka
bisa lebih mudah untuk ikut didalam lelang tender projek tersebut.
- 3. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
BPPT
termasuk salah satu bagian pemerintahan yang telah mengembangkan sebuah sistem
TEWS yang sering disebut dengan Tsunami Early Warning System. Sistem ini
digunakan sebagai pemberi sinyal ke pusat yang menandakan kemungkinan ada
tsunami. Dan jika sistem dipusat menerima sinyal dari satelit bahwa disuatu
tempat akan terjadi tsunami, maka sistem control room akan menentukan sirene
mana yang akan dibunyikan, dan akan mengirim sms secara langsung kepada
orang-orang yang berwewenang didaerah dimana kemungkinan tsunami itu akan
terjadi, supaya bisa diinformasikan kemasyarakat. Sistem TEWS ini, menggunakan
sistem jaringan yang sangat kompleks, dan setiap peralatan yang digunakan telah
menggunakan Internet Protocol (IP) yang spesifik. Misalnya, Sirene, Sensor dan beberapa
tools lainnya. Selain contoh-contoh yang diatas, masih banyak daerah-daerah
atau departemen atau lembaga pemerintahan yang lain yang telah mengembangkan
e-government misalnya dibagian e-learning, e-registration, samsat dan lain
sebagainya.
- 4. Jembrana Card
Salah satu kabupaten di Indonesia yang berhasil mengimplementasikan e-gov di
daerahnya. Terbukti kabupaten tersebut mendapatkan penghargaan “Best of The
Best” E-Government Award 2009 versi Warta Ekonomi, yaitu Kabupaten Jembrana
(Provinsi Bali), keunggulan Jembrana adalah penerapan kartu J-Card (Jembrana
Card). Setiap warga jembrana yang memiliki J-Card dapat datang ke rumah sakit
dan menunjukkan kartunya. Kartu akan ditempelkan ke mesin pembaca (card
reader). Untuk otorisasi, si pasien cukup menempelkan tangannya. Di layar
komputer akan terpampang riwayat medis si pasien dan pengobatan yang pernah
diterimanya. Setelah diobati, si pasien boleh pulang dan cukup mengucapkan
terima kasih.
Jembrana
Card (J-Card) juga ternyata berfungsi ganda. Selain kartu berobat, kartu ini
juga sekaligus menjadi KTP dan ATM. Dengan penggunaan J-Card sebagai KTP,
pemerintah daerah bisa mengetahi jumlah, penyebaran dan tingkat ekonomi
penduduknya. Menurut data, sudah 60% dari 263.000 warga Jembrana yang memiliki
kartu J-Card. Manfaat penting lain implementasi J-Card adalah untuk pelaksanaan
e-voting atau pemilu dengan sitem elektronik. Dalam pelaksanaan pemilihan
kepala desa dengan sistem e-voting, rata-rata waktu yang dibutuhkan pemilih
untuk memberikan suaranya hanya 25.83 detik. Tingkat keakuratan data hasil
pemilihan bisa dipastikan akan lebih tinggi karena bebas dari kesalahan
perhitungan manual dan kemungkinan manipulasi data seperti yang sering kita
dengar pada pemilu tingkat nasional.
Prestasi
kabupaten Jembrana dalam mengimplementasikan teknologi informasi untuk
meningkatkan pelayanan bagi masyarakat sepatutnya menjadi contoh bagi kabupaten
lain di Indonesia. Pemerintah pusat atau provinsi bisa menginstruksikan ke
seluruh jajaran pemerintah daerah di bawahnya untuk mencontoh dan
menyempurnakan program J-Card yang sudah berjalan di kabupaten Jembrana. Dengan
demikian diharapkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia akan mampu memberikan
pelayanan publik yang memuaskan bagi warganya.
Untuk
mengatasi beberapa kendala dalam mengimplementasikan e-gov, maka perlu adanya
komitmen, baik dari kepala daerah maupun segenap jajarannya untuk
mengimplementasikan e-gov, karena pada dasarnya dengan penerapan teknologi
informasi dibidang pemerintahan akan membantu pemerintah dalam memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat. Kemudian, untuk melaksanakan e-gov sebaiknya
tidak menggunakan sistem proyek tetapi cukup dengan menggunakan satu atau
beberapa tenaga ahli yang kompeten dibidang teknologi informasi, sehingga
update data selalu dapat dilakukan, biaya yang dikeluarkan pun lebih kecil.
Selain itu, pemerintah pusat juga perlu memberikan penghargaan kepada
kabupaten/kota yang terbukti berprestasi dalam mengimplementsikan iptek untuk
peningkatan kesejahteraan warganya, sehingga nantinya dapat memicu daerah
tersebut dan juga daerah lain untuk menerapkan iptek dalam bidang pelayanan
kepada masyarakat.
6. KENDALA
Beberapa
kendala yang harus dihadapi. Antara lain:
- Belum ada komitmen dari kalangan elite politik, dalam hal ini yaitu kepala daerah (pemerintah daerah) untuk melaksanakan e-gov dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Jadi, meskipun sudah tersedia dana dan aparat yang kompeten dalam bidang teknologi informasi, e-gov tidak akan terlaksana.
- Salah satu kendala utama dalam pelaksanaan e-government adalah kurangnya ketersediaan infrastruktur telekomunikasi.
- Jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal. Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah.
- Faktor Sumber Daya Manusia: Karena e-gov pada awalnya dilaksanakan dengan sistem proyek dan tidak adanya transformasi pengetahuan kepada aparat yang berwenang (bertugas sebagai operator yang mengupdate data), maka setelah proyek tersebut selesai, aparat tersebut kurang mampu untuk mengoperasikan programnya sehingga data yang tersedia tidak update lagi. Kemudian karena kurangnya kesadaran dari beberapa aparat di dinas-dinas setempat, maka aparat yang bertugas sebagai operator yang mengupdate data harus turun sendiri ke lapangan untuk mencari data yang diperlukan.
- Kendala lainnya adalah masih banyaknya penyelenggara pelayanan publik baik di pusat maupun daerah yang belum mengakomodir layanan publiknya dengan fasilitas internet. Terutama pada institusi pusat dengan unit pelaksana teknisnya dan juga dengan institusi lain dengan item pelayanan yang sama (G2G= government to Government). Dengan kata lain hal ini belum terkoordinir dengan baik dan masih kuatnya kepentingan di masing-masing sektor.
7. CONTOH SITUS E-GOVERNMENT
Contoh
situs pemerintah untuk dianalisa kelebihan dan kekurangan pada situr MPR dengan alamat
situs: http://www.mpr.go.id/
Screen
shot:
A. Kelebihan
:
Berdasarkan
yang saya lihat, situs ini memiliki kelebihan diantaranya:
- Memberikan berita-berita ter-update seputar kegiatan-kegiatan MPR-RI maupun kasus-kasus yang berhubungan dengan MPR-RI tersebut
- Banyaknya konten-konten yang menjadi seperti shortcut untuk melompat ke dalam sub web yang ingin kita kunjungi
- Sudah disediakannya fitur "search" untuk mencari keyword yang dimuat dalam website tersebut membuat penjelajahan lebih mudah
- Fitur "headline" yang bergerak membuat pengunjung semakin mudah untuk melihat-lihat atau mencari berita teraktual seputar kegiatan MPR-RI
B. Kekurangan:
- Terlalu banyak konten-konten yang dimuat, bahka terdapat redudansi dari konten yang harusnya hanya ditampilkan satu kali sehingga membuat permuatan halaman agak berat terutama dengan koneksi internet di bawah rata-rata.
- Tidak tersedianya layanan saran dan keluhan, sehingga pengunjung tidak dapat berpartisipasi dengan memberikan masukkan maupun komentar terhadap situs ini.
8. KESIMPULAN
Pengertian
E-goverment adalah istilah mengenai kegiatan pemerintahan yang menggunakan
media teknologi dan informasi, dalam memberikan informasi dan pelayanan untuk
warganya, serta hal-hal yang lainnya yang berhubungan dengan pemerintahan.
E-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi
public yaitu:
- Untukmenyampaikan pelayanan public.
- Untuk meningkatkan efisiensi internal.
- Proses kepemerintahan yang demokratis.
Model penyampaian yang utama pada E-government adalah
- Government-to-Citizen atau Government-to-Customer (G2C).
- Government-to-Business (G2B).
- Government-to-Government (G2G).
Keuntungan yang paling diharapkan dari e-government adalah aksesibilitas
yang lebih baik dari pelayanan publik , kenyamanan, peningkatan efisiensi.
Kemajuan
teknologi informasi memberikan manfaat yang besar bagi kesejahteraan
masyarakat. Terutama pada era globalisasi sekarang ini, kemajuan teknologi
diperlukan dan dimanfaatkan dalam segala bidang. Salah satunya adalah pelayanan
pemerintah kepada publik. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang
pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi
pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar
secara cepat dan akurat. Selain itu pemanfaatan teknologi komunikasi dan
informasi dalam proses pemerintahan akan meningkatkan efisiensi, efektifitas,
transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, yang sering
disebut dengan e-government (electronic government) atau sering disingkat
dengan e-gov. Dengan adanya e-government, pelayanan bisa lebih cepat dan
praktis, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang makin bertambah tiap
tahunnya. Namun pada kenyataannya e-gov sering tidak dapat berjalan dengan
lancar, baik di pemerintahan pusat maupun di beberapa pemerintahan daerah.
E-gov sering diidentikan dengan suatu proyek sehingga bagi beberapa kepala
daerah (pemerintah daerah) berasumsi bahwa untuk mengimplementasikan e-gov
pasti membutuhkan biaya yang besar dan belum tentu dapat bertahan lama karena
ada beberapa daerah yang sudah mengimplementasikan e-gov dengan sistem proyek,
setelah proyek tersebut selesai, e-gov pun selesai (tidak berfungsi lagi).
Menurut
pendapat saya bahwa E-Government sangat membantu pemerintah dalam melakukan
banyak hal berupa informasi kepada warga dengan bantuan tekhnologi informasi
sehingga pemerintah tidak harus bersusah payah dalam memberikan informasi
kepada warganya. Sebagai contoh suatu SAMSAT pemerintah dalam hal pembuatan dan
pengurusan surat kendaraan bermotor sehingga para warga dapat langsung mengurus
kegiatan baik berupa perpanjang STNK, pembuatan BPKB dsb.
Sumber:
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
BLOG ARCHIVE
-
▼
2014
(51)
-
▼
November
(11)
- E-GOVERNMENT (PENGERTIAN, MANFAAT, MODEL, KEUNTUNG...
- 3D Printing : Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan
- APA ITU 3D PRINTING?
- Sekilas Tentang Halloween
- Teknologi Canggih Oculus Rift
- Aplikasi SIRI : Ulasan, Cara Setting, Kelebihan da...
- SPEECH SYNTHESIS
- SPEECH RECOGNITION
- BROWSING AUDIO DATA
- Computer Vision
- Tangible User Interface (TUI)
-
▼
November
(11)
CLOCK
MY PROFILE
Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment