Tuesday, 7 October 2014
Perkembangan Telematika di Indonesia
Pertama kali
istilah Telematika digunakan di Indonesia adalah pada perubahan pada nama salah
satu laboratorium telekomunikasi di ITB pada tahun 1978. Cikal bakal
Laboratorium Telematika berawal pada tahun 1960-an. Sempat berganti-ganti nama
mulai dari Laboratorium Switching lalu Laboratorium Telekomunikasi Listrik.
Seiring perjalanan waktu dan tajamnya visi para pendiri, pada tahun 1978
dilakukan lagi perubahan nama menjadi Laboratorium Telematika. Ketika itu, nama
Telematika tidak sepopuler seperti sekarang. Pada tahun 1978 itulah, di
Indonesia, istilah Telematika pertama kali dipakai.
Perkembangan telematika di
indonesia berkembang mulai dari hanya menggunakan telepon, radio dan telegrap.
Perusahaan radio yang lahir pertama kali saat itu adalah RRI dan terus aktif
dan berkembang sampai sekarang dan perusahaan telepon dikelola oleh PTT atau
Perusahaan Telepon dan Telegraf.
Kemudian
televisi yg badan penyiaran pertamanya lahir pada tahun 1962. Siaran percobaan
yang pertama adalah untuk menyiarkan upacara kemerdekaan RI yang ke-17 pada
tanggal 17 Agustus 1962 dari Istana Merdeka melalui microwave (bukan microwave untuk memanggang). Dan channel
televisi pertama adalah TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang diresmikan
sebagai hari jadi pada tanggal 24 Agustus 1962 karena saat itu TVRI bisa
menyiarkan upacara pembukaan Asian Games. Dan pada tanggal 14 November 1962,
TVRI untuk pertama kalinya melakukan siaran langsung di studio dengan ukuran
9x11 meter.
Lalu sekitar
tahun 1976 mulai menggunakan satelit telekomunikasi yang ditandai dengan
peluncuran Satelit Domestik Palapa milik Indonesia di Cape Canaveral, Florida
pada bulan Agustus. Pada panel peluncuran terdapat tiga orang Indonesia dan
perwakilan dari NASA dan Hughes. Kemudian semakin berkembang seperti yang bisa
kita lihat sekarang ini dengan kemunculan mulai dari mesin faksimili, telepon
seluler (telepon tanpa kabel), internet dan perangkat multimedia.
Salah satu
milis internet Indonesia terbesar adalah milis Telematika. Dari milis ini pun
tidak ada penjelasan mengapa milis ini bernama telematika, yang jelas arsip
pertama kali tercatat dikirimkan pada tanggal 15 Juli 1999. Dari hasil
pencarian di arsip mailing list Telematika saya menemukan salah satu
ulir diskusi menarik (membutuhkan login)
tentang penamaan Telematika yang dikirimkan oleh Paulus Bambang Wirawan.
Di
Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang
bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi
Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL)
adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di bidang Aplikasi
Telematika yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi
dan Informatika Republik Indonesia.
Perkembangan
Telematika di Indonesia Sebelum Internet Muncul
- Periode
Rintisan (berlangsung pada akhir tahun 1970an – akhir tahun 1980an).
Periode
Rintisan di Indonesia terhadap Timor Portugis, peristiwa Malari, Pemilu tahun
1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal
pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan
politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai
ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga
Prancis.
Mulai tahun
1970-an inilah Toffler menyebutnya sebagai zaman informasi. Namun, karena
perhatian yang minim dari masyarakat Indonesia dan ketersediaan pasokan listrik
yang terbatas, membuat Indonesia tidak menghiraukan perkembangan telematika.
Memasuki tahun
1980-an, perubahan secara signifikan pun jauh dari harapan. Walaupun demikian,
dalam waktu satu dasawarsa, pembelajaran menggunakan teknologi informasi,
telekomunikasi, multimedia mulai dilakukan. Jaringan telepon, saluran televisi
nasional, stasiun radio nasional dan internasional, serta komputer mulai
dikenal di Indonesia, walaupun penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini
dilatar belakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian yang meningkat
dengan diberikannya penghargaan swasembada pangan dari Perserikatan
Bangsa-bangsa (PBB) kepada Indonesia pada tahun 1984.
Setahun sebelumnya
di Amerika Serrikat, tepatnya tanggal 1 Januari 1983,
internet diluncurkan. Sejak ARPAnet (Advance Research Project Agency) dan NSFnet
(National Science Foundation) digabungkan, pertumbuhan jaringan semakin banyak,
dan pada pertengahan tahun, masyarakat mulai memandangnya sebagai
internet.
Penggunaan teknologi
telematika oleh masyarakt Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan
seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada
tahun 1980-an. Mailinglist (milis) tertua di Indonesia dibuat oleh Johny
Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat “pesan” berbasis “unix”,
“ethernet”, pada tahun 1983 bersamaan dengan berdirinya internet sebagai
protokol resmi di Amerika Serikat. Pada tahun-tahun tersebut, istilah “unix”,
“email”, “PC”, “modem”, “BBS”, “ethernet”, masih merupakan kata-kata yang
sangat langka.
Pada periode
rintisan ini penggunaan telematika sangat terbatas. Pada periode ini, masa
dimana beberapa orang Indonesia belajar menggunakan telematika atau minimal
mengetahuinya. Tahun 1980-an teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di
TVRI (Televisi Republik Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif
antara Presiden Suharto di Jakarta dengan para petani di luar jakarta,
bahkan di luar pulau Jawa.
Tahun 1980-an,
teleconference terjadwal hampir sebulan sekali di TVRI (Televisi Republik
Indonesia) yang menyajikan dialog interaktif antara Presiden Suharto di Jakarta
dengan para petani di luar Jakarta, bahkan di luar pulau Jawa. Pada pihak akademisi
dan praktisi praktisi IT (Information and Technology), merekam penggunaan
internet sebagai berikut. Menjelang akhir tahun 1980-an, tercatat beberapa komunitas
BBS, seperti Aditya (Ron Prayitno), BEMONET (BErita MOdem NETwork), JCS(Jakarta
Computer Society - Jim Filgo), dan lain-lain. Konon, BEMONET cukup populer dan bermanfaat
sebagai penghilang stress dengan milis seperti "JUNK/Batavia". Di
kalangan akademis, pernah ada UNInet dan Cossy. UNINET merupakan sebuah
jaringan berbasis UUCP yang konon pernah menghubungkan Dikti, ITS, ITB, UI,
UGM, UnHas, dan UT. Cossy pernah dioperasikan dengan menggunakan X.25 dengan pihak
dari Kanada.
Milis yang kemudian
muncul menjelang akhir tahun 1980-an ialah The Indonesian Development Studies (IDS) (Syracuse, 1988); UKIndonesian (UK, 1989); INDOZNET (Australia, 1989); ISNET
(1989); JANUS (Indonesians@janus.berkeley.edu), yang saking besarnya sampai punya
beberapa geographical relayers; serta tentunya milis kontroversial seperti
APAKABAR.
Jaringan internet
tersebut, terhubung akan dengan radio. Medio tahun 1980 diisi dengan komunikasi internasional
melalui kegiatan radio amatir, yang memiliki komunitas dengan nama Amatir Radio
Club (ARC) Institut Teknologi Bandung (ITB). Bermodalkan pesawat transceiver HF
SSB Kenwood TS 430 dengan computer Apple II, sekitar belasan pemuda ITB menghubungkan
server BBS amatir radio seluruh dunia, agar email dapat berjalan lancar
- Periode
Pengenalan (berlangsung tahun 1980an).
Jaringan
radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun
1990. Hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah
dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan
dikenal sebagai Karang Taruna. Pada sisi lain, milis yang mulai digagas sejak
tahun 1980-an, terus berkembang.
Perkembangan
Telematika di Indonesia Setelah Internet Muncul
- Periode
Pengenalan Telematika.
Internet
masuk ke Indonesia pada tahun 1994, dan milis adalah salah satu bagian dari
sebuah web. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi
sampai ke meja kantor. ISP (Internet Service Provider) pertama di
Indonesia adalah IPTEKnet, dan dalam tahun yang sama, beroperasi ISP
komersil pertama, yaitu INDOnet. Dua tahun keterbukaan informasi ini,
salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal
ini juga didukung dengan hadirnya televisi swasta nasional, seperti RCTI
(Rajawali Citra Televisi) dan SCTV (Surya Citra Televisi) pada tahun 1995-1996.
Teknologi
telematika, seperti komputer, internet, pager, handphone, teleconference,
siaran radio dan televisi internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal
oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami
lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998. Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan
telematika di Indonesia. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami
peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga
dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi (wartel), rental komputer, dan warnet (warung internet). Kebutuhan informasi yang cepat dan
tanggap dalam menyongsong tahun 2000, abad 21, menarik banyak masyarakat
Indonesia untuk tidak mengalami kesenjangan digital (digital divide).
Pemerintah yang
masih sibuk dengan gejolak politik yang kemudian diteruskan dengan upaya demokrasi
pada Pemilu 1999, tidak menghasilkan suatu keputusan terkait perkembangan telematika
di Indonesia. Dunia pendidikan juga masih sibuk tambal sulam kurikulum
sebagai dampak perkembangan politik terbaru, bahkan proses pembelajaran
masih menggunakan cara-cara konvensional. Walaupun demikian, pada tanggal
15 Juli 1999, arsip pertama milis Telematika dikirim oleh Paulus Bambang
Wirawan, yakni sebuah permulaan mailinglist internet terbesar di Indonesia.
- Periode
Aplikasi.
Periode
Aplikasi pada tahun 2000 banyak disalah artikan, gejala yang serba bebas,
seakan tanpa aturan, Pembajakan software, hp ilegal, perkembangan teknologi
computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat dengan mudah diperoleh,
bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Keterjangkauan secara financial
yang ditawarkan, dan gairah dunia digital di era millenium ini, bukan hanya
mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mulai
dilaksanakan dan diaplikasikan. Di pihak lain, semuanya itu dapat berlangsung
lancar dengan tersedianya sarana transportasi, kota-kota yang saling terhubung,
dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang.
Awal era
millenium pemerintah Indonesia serius menaggapi perkembangan telematika dalam
bentuk keputusan politik. Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim
Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001
tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait
dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai bidang usaha yang bergerak di sektor
telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika (Dirjen Aptel)
yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri
Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.
Pada periode
ini, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya
dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang
ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi
dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G.
Teknologi komputer demikian, kini hadir dengan skala terra (1000 Gigabyte),
multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless
access point. Bahkan, pada café dan kampus tertentu, internet dapat diakses
dengan mudah, dan gratis.Terkait dengan hal tersebut, Depkominfo mencatat
bahwa sepanjang tahun 2007 yang lalu, Indonesia telah mengalami
pertumbuhan 48% persen terutama di sektor sellular yang mencapai 51% dan FWA
yang mencapai 78% dari tahun sebelumnya.
Selain itu,
dilaporkan tingkat kepemilikan komputer pada masyarakat juga
mengalami pertumbuhan sangat signifikan, mencapai 38.5 persen. Sedangkan
angka pengguna Internet mencapai jumlah 2 juta pemakai atau naik sebesar
23persen dibanding tahun 2006. Tahun 2008 ini diharapkan bisa mencapai
angka pengguna 2,5 juta. Data statistik tersebut menunjukkan aplikasi telematika
cukup signifikan di Indonesia. Namun demikian, telematika masih perlu
disosialisasikan lebih intensif kepada semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali.
Pemberdayaan manusianya, baik itu aparatur Negara ataupun non- pemerintah,
harus terus ditumbuh-kembangkan.
Selama
perkembangan telematika di Indonesia sekitartiga dasawarsa belakangan
ini, membawa implikasi diberbagai bidang. Kemudahan yang disuguhkan telematika
akan meningkatkan kinerja usaha, menghemat biaya, dan memperbaiki kualitas
produk. Masyarakat juga mendapat manfaat ekonomis dan peningkatan kualitas
hidup. Peluang untuk memperoleh informasi bernuansa porno dan bentuk
kekerasan lainnya, dapat terealisir. Di lain pihak, segi individualis
dan asosial amat mungkin akan banyak menggejala di masyarakat. Walaupun demikian,
masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi perilaku masyarakat
tertentu dan faktor yang sama dapat berdampak lain pada lingkungan yang
berbeda.
Perkembangan
Telematika dalam teknologi informatika tidak hanya sampai disitu saja, kita
bisa lihat Telematika sudah masuk dalam bidang navigasi. Salah satu contohnya
yaitu sistem GPS, dimana semua orang bisa menggunakannya sebagai penunjuk rute
jalan menuju tujuan yang kita inginkan, tak akan lagi ada istilah tersesat ketika
berpergian, sistem GPS ini sekarang juga sudah diterapkan di kendaraan bahkan di
Smartphone. Tidak hanya navigasi, telematika sudah digunakan dalam bidang
ekonomi, contoh nyatanya yaitu e-buisness. Kita dapat menjual barang-barang yang
sudah tidak dipakai,atau berjualan menggunakan koneksi Internet tanpa harus
menyebar-luaskan iklan yang kita buat menggunakan cara manual. Di Indonesia,
aplikasi telematika berfokus pada telemedik, telekarya dan pendidikan. Aplikasi
telematika perlu dilihat dari tatanan kebijakan, regulasi, dan penyelenggaraan
yang di manfaatkan masyarakat. Aplikasi seperti E-government, tele-education,
telemedicine masih dalam taraf mula yang perlu di dorong berbagai pihak.
KESIMPULAN
Bangsa Indonesia berusaha untuk tidak
tertinggal dengan bangsa lain menyangkut telematika. Dengan dirintis oleh
beberapa orang yang berdedikasi pada dunia akademisi, pengenalan dunia
telematika mulai dilakukan seiring berkembangnya situasi politik dan ekonomi.
Dukungan politik pemerintah dengan berbagai kebijakannya, lebih menggairahkan
telematika di Indonesia, dan tentunya industri, serta pengaruh luar negeri
mengambil peranan penting disamping ketertarikan masyarakat yang
membutuhkannya. Perkembangan telematika di Indonesia mengalami peningkatan,
sejalan dengan inovasi teknologi yang terjadi. Prospek ke masa depan,
telematika di Indonesia memiliki potensi yang tinggi, baik itu untuk kemajuan
bangsa, maupun pemberdayaan sumber daya manusianya.
Sumber :
- http://www.beritanet.com/Technology/Communication/seluk-beluk-telematika.htm
- http://www.total.or.id/info.php?kk=Telematics
- http://www.law.ui.ac.is/lama/telematika/index.htm
- http://interizky.blogspot.com/2013/12/telematika-definisi-sejarahperkembangan.html
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 comments:
Post a Comment