Saturday, 12 April 2014
A. PENGERTIAN METODE ILMIAH
Metode Ilmiah juga merupakan
suatu proses keilmuan dalam memperoleh pengetahuan secara sistematatis
berdasarkan bukti yang nyata guna memperoleh penyelesaian dari permasalahan
yang sedang dihadapi. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang
dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Proses
keilmuan dilakukan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan
bukti fisik.
Sistematis disini memiliki arti
bahwa dalam usaha menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang
diperoleh menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah
sehingga menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.
Dengan adanya metode ilmiah,
pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti
menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya.
B. LANGKAH – LANGKAH PELAKSANAAN METODE ILMIAH
Pelaksanaan metode ilmiah ini
meliputi tujuh tahap, yaitu :
- Merumuskan masalah
Masalah adalah sesuatu yang harus
diselesaikan. Pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta
dapat diidentifikasi factor-faktor yang terkait didalamnya.
- Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan data- data atau
keterangan yang ada. Segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan
masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.
- Menyusun hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban
sementara atau dugaan sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan
yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka. Pertanyaan yang diajukan
yang merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
- Menguji hipotesis
Dengan
melakukan percobaan atau penelitian untuk menguji hipotesis yang telah disusun.
- Mengolah data (hasil) percobaan
- Menguji kesimpulan
Penilaian apakah sebuah hipotesis
yang diajukan itu ditolak atau diterima untuk meyakinkan kebenaran hipotesis
melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa
mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan
menjadi teori.
- Menulis laporan Ilmiah
Untuk mengkomunikasikan hasil
penelitian kepada orang lain sehingga orang lain tahu bahwa kita telah
melakukan suatu penelitian ilmiah.
C. TUJUAN ILMIAH
Tujuan dalam mempelajari metode
ilmiah adalah salah satu bentuk harapan untuk masa depan. Oleh karena itu,
dalam penulisan ilmiah kita tidak diperbolehkan asal menulis atau mengindahkan
kaidah-kaidah dalam penulisan ilmiah. Dalam penulisan ilmiah, kita harus
mempunyai metode agar tulisan dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca
dikemudian hari.
Berikut beberapa tujuan dalam
mempelajari metode ilmiah :
- Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis
- Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme dan tata cara penulisan karangan ilmiah.
- Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
- Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
- Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
- Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
D. SIKAP ILMIAH
Sikap ilmiah adalah sikap-sikap
yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya untuk
mempelajari meneruskan, menolak atau menerima serta merubah atau menambah suatu
ilmu.
Berikut 7 macam sikap ilmiah
yaitu :
- Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat
pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang
kajiannya. Selalu terdorong untuk lebih banyak ingin mengetahui. Caranya
dengan membaca buku, bertanya kepada orang yang lebih tahu, mengadakan
pengamatan, dan melakukan percobaan sendiri.
- Sikap Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada
kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya
untuk dibanding-banding kelebihan dan kekurangannya, kecocokan dan tidaknya,
kebenaran dan tidaknya, dan sebagainya.
- Sikap Obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada
kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi. Pendapat dan
kesimpulan yang diarnbil harus berdasarkan fakta yang ada, bukan berdasarkan
pendapat pribadi atau orang lain.
- Sikap Ingin Menemukan
Selalu memberikan saran-saran
untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara
yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari
pengamatan yang dilakukannya.
- Sikap Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain
ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya
pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau
pendapat orang lain.
- Sikap Tekun
Tidak bosan mengadakan
penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak
akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap
hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti. Tidak mudah
putus asa jika hasil percobaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tidak
segan-segan mengulangi percobaan.
- Sikap Terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan
mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain,
walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain
tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai. Selain itu
misalnya mau bekerja sama dengan orang lain, mau menerima kritikan atau saran
dari orang lain yang bersifat membangun, dan mau memberikan pengalarnannya
kepada orang lain.
Sumber :
Labels:bahasa indonesia,softskill,tugas
Subscribe to:
Post Comments
(Atom)
0 comments:
Post a Comment