Saturday, 26 April 2014
A. IDENTITAS BUKU :
- Judul buku : Harry Potter dan Batu Bertuah (Harry Potter and The Sorcerer Stone)
- Pengarang : J.K. Rowling
- Penerjemah : Listiani Srisani
- Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
- Tahun terbit : Desember 2000 (cetakan keenam)
- Tempat terbit : Jakarta
- Tebal : 384 halaman, 20cm
- Harga buku = Rp. 42.000
- ISBN: 979-655-851-3
B. JENIS
BUKU :
Fiksi, Fantasi
C. KUTIPAN
SINGKAT :
Di
masa-masa yang gelap, Lord Voldemort, dianggap sebagai penyihir gelap yang
paling jahat dan kuat dalam sejarah. Ia senang merekrut penyihir-penyihir hebat
di dunia sihir yang menimbulkan pertempuran
antara penyihir putih dengan para pelahap maut. Ketika itu ia hendak
merekrut pasangan suami-istri James dan Lily Potter, yang merupakan
penyihir hebat dari Hogwarts di masa itu, mereka menolak ajakan gelap sang Lord
Voldemort. Maka ia murka dan membunuh kedua pasangan tersebut. Harry Potter,
bayi dari pasangan James dan Lily Potter, hampir saja terbunuh pada saat
pertempuran itu. Tapi ajaibnya ketika mantra kutukan kematian dilakukan
Voldemort kepada dirinya, kutukan tersebut malah berbalik arah menyerang
Voldemort sendiri sehingga jiwanya terlepas dari tubuh asli, sedangkan Harry
selamat dengan hanya meninggalkan bekas luka seperti sambaran kilat
dikepalanya, inilah yang membuat Harry mendapat julukan "anak laki-laki yang
hidup".
Sementara dunia sihir merayakan
kejatuhan Voldemort, Profesor Dumbledore , Profesor McGonagall,
dan Rubeus Hagrid si setengah raksasa menempatkan sang bayi yang sebatang
kara tersebut di depan rumah paman dan bibinya, pasangan Muggle (non-penyihir)
bermuka masam dan dingin, yakni Vernon dan Petunia Dursley yang beralamat di
Four Privet Drive.
Maka cerita dimulai dengan menceritakan kehidupan Mr. dan
Mrs. Dursley, suami-istri yang tak percaya dengan segala sesuatu yang
ajaib/misterius. Pada suatu pagi, Mrs. Dursley dikejutkan dengan adanya bayi
tergeletak di depan pintu rumahnya. Maka dimulailah
kehidupan Harry di bawah "asuhan" dan intimidasi anak pasasangan
Dursley, Dudley. Selama sepuluh tahun disana,
Harry belum pernah diperlakukan secara baik, bahkan Dudley, anak super gemuk
yang juga sepupu Harry selalu berbuat keras terhadap dirinya dan tersiksa oleh keluarga Dursley dan diperlakukan lebih sebagai
budak dari anggota keluarga.
Sesaat sebelum ulang tahunnya yang kesebelas, serangkaian
surat yang ditujukan kepada Harry tiba tetapi paman Vernon menghancurkannya
sebelum Harry bisa membacanya. Namun surat tersebut kian datang
terus-menerus, maka untuk menghindari serbuan surat, Vernon membawa keluarganya
ke hotel dan ketika surat-surat tiba di sana juga ia memaksa mereka semua untuk
pergi sebuah pulau kecil. Pada hari ulang tahun kesebelas Harry pada tengah malam, Seorang manusia setengah raksasa tiba-tiba mendatanginya
dan mengatakan bahwa Harry seorang penyihir. Langsung saja paman dan bibinya
kaget bukan main. Bagaimana mungkin rahasia yang mereka jaga selama sepuluh
tahun terungkap begitu saja kalau Harry Potter adalah seorang penyihir. Harry
langsung dibawa dan diperkenalkan dengan sebuah sekolah sihir bernama Hogwarts
dan segala komunitas sihir yang selama ini bersembunyi.
Dari
sinilah petualangan Harry dimulai, diawal masanya di Hogwarts Harry telah
banyak dikenal, bukan saja karna latar belakangnya yang telah mengalahkan
penguasa kegelapan pada umur satu tahun, tapi juga karna bakat sihirnya yang
tinggi. Selain itu, Harry juga mahir dalam mengendarai sapu terbang sehingga
terpilih menjadi Seeker (semacam kapten) di Olahraga sihir bernama Quidditch.
Disisi
lain kehidupannya di Hogwarts, Harry tinggal di asrama Gryffindor bersama dua
sahabat baiknya, Ronald Weasley yang terkenal konyol dan lucu serta Hermione
Granger yang cerdas luar biasa walaupun berdarah muggle (muggle: bukan dari
keturunan penyihir). Selain sahabat, ternyata Harry juga mempunyai musuh di
Hogwarts. Adalah Draco Malfoy, anak asrama Slytherin yang berwajah pucat dan
Severus Snape, seorang guru ramuan Hogwarts yang dulu sempat mengabdi menjadi
pelahap maut. Mereka berdua sering ingin mencelakai Harry, namun sayangnya
selalu gagal.
Di
akhir kisahnya, Harry berhasil tahu bahwa ada seseorang yang ingin mencuri
“SORCERER STONE”, batu bertuah, yang disembunyikan di Hogwarts. Air yang
dihasilkan batu itu bisa membuat peminumnya berumur panjang. Itulah yang
diincar Voldemort, musuh yang telah membunuh kedua orang tua Harry. Namun,
Harry, Ron dan Hermione bisa menggagalkan rencananya. Harry nyaris saja
kehilangan jiwanya ketika tiba- tiba bekas lukanya begitu sakit saat berhadapan
dengan Voldemort yang merasuki tubuh Quirrel. Harry nyaris tak tertolong jika
saja Dumbledore, kepala sekolahnya tidak datang pada saat yang tepat untuk
menolongnya.
D. PENILAIAN
BUKU
Kelebihan
- Gaya bahasa yang unik, mudah dicerna dan lugas membuat buku ini cocok dibaca untuk segala usia
- Walaupun diterjemahkan dari bahasa Inggris, namun gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang sangat lugas dan sederhana, sehingga maksud yang akan disampaikan mudah dicerna
- Penokohan protagonis dan antagonis yang digambarkan secara jelas dan mendetail secara unik,
- Mempunyai plot (alur) yang teratur dan saling terhubung, sehingga antara sebab dan akibat dapat dengan mudah dianalogikan oleh pembaca,
- Kejadian-kejadian yang diceritakan mudah di imajinasikan dan fantastik seolah-olah pembaca benar-benar menyaksikan bahkan ikut bertualang didalam cerita ini,
- Diselingi humor dan aksi-aksi konyol dari pemeran pembantu sehingga sangat menghibur dan tidak membosankan pembaca.
- Penyajian konflik dan klimaks yang sangat menarik, membuat para pembaca selalu puas dengan akhir cerita serta mampu membuat pembaca penasaran.
Kekurangan
Sangat sulit menemukan kekurangan dari karangan J.K Rowling
ini. Hanya saja jika ditinjau lebih
dalam, maka berikut beberapa kekurangannya:
- Novel ini mempunyai tokoh pembantu yang sangat banyak dengan nama-nama Inggris yang sulit diingat, terutama bagi anak-anak.
- Dibandingkan dengan novel-novel Harry Potter yang lain, novel ini mempunyai desain cover yang kurang menarik, dan bahan kertas yang digunakan juga kurang berkualitas.
- Terdapat cerita yang merujuk pada perkelahian, kesombongan, penindasan, permusuhan bahkan pembunuhan.
Ajakan
Semangat, harapan, kasih sayang,
serta persahabatan dan CINTA yang ditunjukkan oleh Harry Potter benar-benar
menyentuh. Ia anak yatim piatu yang tabah dan berani dalam menghadapi berbagai
cobaan. Bacaan
ini menarik bagi pembaca yang menyukai cerita misteri dan imajinasi. Cerita dari
novel ini memberi amanat agar tidak mudah berburuk sangka pada orang lain. Novel
ini menggambarkan tentang persahabatan manis yang terjalin antara Harry Potter,
Ronald Weasley dan Hermione Granger sehingga pembaca diharapkan mampu mencontoh
sifat baik mereka.
Oleh karena itu, novel ini sangat direkomendasikan bagi Anda yang mudah putus asa dalam menjalani kehidupan dan sangat disarankan bagi Anda yang menyukai segala hal yang berbau “sihir”, imajinasi, atraksi dan fantasi. Novel ini digemari dari kalangan anak sekolah dasar bahkan sampai kalangan kakek-nenek. Tentunya Anda tak mau kalah dari anak SD ataupun kakek-nenek kan? Dijamin, Anda akan sangat puas setelah membaca novel ini.
Oleh karena itu, novel ini sangat direkomendasikan bagi Anda yang mudah putus asa dalam menjalani kehidupan dan sangat disarankan bagi Anda yang menyukai segala hal yang berbau “sihir”, imajinasi, atraksi dan fantasi. Novel ini digemari dari kalangan anak sekolah dasar bahkan sampai kalangan kakek-nenek. Tentunya Anda tak mau kalah dari anak SD ataupun kakek-nenek kan? Dijamin, Anda akan sangat puas setelah membaca novel ini.
Labels:artikel,bahasa indonesia,buku,softskill,tugas | 0
comments
Saturday, 12 April 2014
A. PENGERTIAN METODE ILMIAH
Metode Ilmiah juga merupakan
suatu proses keilmuan dalam memperoleh pengetahuan secara sistematatis
berdasarkan bukti yang nyata guna memperoleh penyelesaian dari permasalahan
yang sedang dihadapi. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang
dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Proses
keilmuan dilakukan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan
bukti fisik.
Sistematis disini memiliki arti
bahwa dalam usaha menemukan kebenaran dan menjabarkan pengetahuan yang
diperoleh menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah
sehingga menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.
Dengan adanya metode ilmiah,
pertanyaan-pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terjawab, seperti
menjawab seberapa jauh, mengapa begitu, apakah benar, dan sebagainya.
B. LANGKAH – LANGKAH PELAKSANAAN METODE ILMIAH
Pelaksanaan metode ilmiah ini
meliputi tujuh tahap, yaitu :
- Merumuskan masalah
Masalah adalah sesuatu yang harus
diselesaikan. Pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta
dapat diidentifikasi factor-faktor yang terkait didalamnya.
- Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan data- data atau
keterangan yang ada. Segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan
masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.
- Menyusun hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban
sementara atau dugaan sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan
yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka. Pertanyaan yang diajukan
yang merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
- Menguji hipotesis
Dengan
melakukan percobaan atau penelitian untuk menguji hipotesis yang telah disusun.
- Mengolah data (hasil) percobaan
- Menguji kesimpulan
Penilaian apakah sebuah hipotesis
yang diajukan itu ditolak atau diterima untuk meyakinkan kebenaran hipotesis
melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa
mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan
menjadi teori.
- Menulis laporan Ilmiah
Untuk mengkomunikasikan hasil
penelitian kepada orang lain sehingga orang lain tahu bahwa kita telah
melakukan suatu penelitian ilmiah.
C. TUJUAN ILMIAH
Tujuan dalam mempelajari metode
ilmiah adalah salah satu bentuk harapan untuk masa depan. Oleh karena itu,
dalam penulisan ilmiah kita tidak diperbolehkan asal menulis atau mengindahkan
kaidah-kaidah dalam penulisan ilmiah. Dalam penulisan ilmiah, kita harus
mempunyai metode agar tulisan dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca
dikemudian hari.
Berikut beberapa tujuan dalam
mempelajari metode ilmiah :
- Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis
- Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme dan tata cara penulisan karangan ilmiah.
- Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
- Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
- Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
- Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
D. SIKAP ILMIAH
Sikap ilmiah adalah sikap-sikap
yang seharusnya dimiliki oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya untuk
mempelajari meneruskan, menolak atau menerima serta merubah atau menambah suatu
ilmu.
Berikut 7 macam sikap ilmiah
yaitu :
- Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat
pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang
kajiannya. Selalu terdorong untuk lebih banyak ingin mengetahui. Caranya
dengan membaca buku, bertanya kepada orang yang lebih tahu, mengadakan
pengamatan, dan melakukan percobaan sendiri.
- Sikap Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada
kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya
untuk dibanding-banding kelebihan dan kekurangannya, kecocokan dan tidaknya,
kebenaran dan tidaknya, dan sebagainya.
- Sikap Obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada
kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi. Pendapat dan
kesimpulan yang diarnbil harus berdasarkan fakta yang ada, bukan berdasarkan
pendapat pribadi atau orang lain.
- Sikap Ingin Menemukan
Selalu memberikan saran-saran
untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara
yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari
pengamatan yang dilakukannya.
- Sikap Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain
ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya
pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau
pendapat orang lain.
- Sikap Tekun
Tidak bosan mengadakan
penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak
akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap
hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti. Tidak mudah
putus asa jika hasil percobaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tidak
segan-segan mengulangi percobaan.
- Sikap Terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan
mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain,
walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain
tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai. Selain itu
misalnya mau bekerja sama dengan orang lain, mau menerima kritikan atau saran
dari orang lain yang bersifat membangun, dan mau memberikan pengalarnannya
kepada orang lain.
Sumber :
Labels:bahasa indonesia,softskill,tugas | 0
comments
Menulis karangan adalah kegiatan
menulis usulan-usulan yang benar berupa pernyataan-pernyataan tentang fakta,
kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan.
Terdapat tiga golongan karangan, yaitu ilmiah, ilmiah popular, dan non-ilmiah.
Berikut adalah penjelasan tentang masing-masing pengertian, ciri-ciri atau karakteristiknya serta macam-macam bentuknya.
A. KARANGAN ILMIAH
“Karangan ilmiah merupakan suatu
karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu,
disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isisnya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya/keilmiahannya.”—Eko Susilo, M. 1995:11
Karangan ilmiah adalah salah satu
jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai
dengan sifat keilmuannya. Karangan Ilmiah atau yang sering disebut karya ilmiah
juga diartikan sebagai karangan yang dibuat berdasarkan cara yang sistematis dan
memiliki ciri-ciri tertentu.
Karya ilmiah merupakan suatu
tulisan yang di dalamnya membahas suatu masalah yang dilakukan berdasarkan
penyedikan, pengamatan, pengumpulan data yang dapat dari suatu penelitian, baik
penelitian lapangan, tes laboratorium ataupun kajian pustaka dan dalam
memaparkan dan menganalisis datanya harus berdasarkan pemikiran ilmiah,yang
dikatakan dengan pemikiran ilmiah disini adalah pemikiran yang logis dan
empiris.
Sedangkan jenis karangan ilmiah,
antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel
jurnal yang pada dasarnya semua itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan.
Ciri-ciri karangan ilmiah :
- Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
- Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
- Pernyataan cermat, tepat, tulus, dan benar, serta tidak memuat terkaan.
- Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok.
- Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual dan procedural. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demkian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.
- Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta.
- Tidak bersifat argumentatif dan tidak persuasif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat ‘mengajak’, ‘membujuk’, atau ‘mempengaruhi’ pembaca dihindarkan.
- Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.
Bentuk karangan ilmiah dapat
berupa :
- Makalah,
- Usulan penelitian,
- Skripsi,
- Tesis,
- Disertasi,
- Laporan penelitian.
B. KARANGAN ILMIAH POPULAR
Karangan ilmiah popular atau semi-ilmiah
adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis
menurut metodologi penulisan yang benar. Karangan jenis semi-ilmiah biasa
dinamai ilmiah popular.
Karya ilmiah populer merupakan
suatu karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa yang populer sehingga mudah
dipahami oleh masyarakat dan menarik untuk dibaca. Karya tulis ilmiah populer
merupakan karya ilmiah yang bentuk, isi, dan bahasanya menggunakan
kaidah-kaidah keilmuan, serta disajikan dalam bahasa yang santai dan mudah
dipahami oleh masyarakat awam.
Ciri-ciri karangan ilmiah popular
adalah :
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
- Fakta yang disimpulkan subyektif.
- Gaya bahasa formal dan popular.
- Mementingkan diri penulis.
- Melebih-lebihkan sesuatu.
- Usulan-usulan bersifat argumentatif.
- Bersifat persuasif.
Bentuk karangan semi-ilmiah atau
ilmiah popular yaitu :
- Artikel,
- Esai,
- Kritik,
- Editorial,
- Opini,
- Tips,
- Resensi buku.
C. KARANGAN NON - ILMIAH
Karya non-ilmiah adalah karangan
yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam
kehidupan sehari-hari, tidak didukung fakta umum, bersifat subyektif, dan
biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak
terlalu formal).
Karya tulis ini juga merupakan
sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan
penulisannya tidak semi-formal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah
yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam karangan ini.
Ciri-ciri karangan non-ilmiah:
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
- Fakta yang disimpulkan subyektif.
- Gaya bahasa konotatif dan popular dan bias konkret atau abstrak
- Tidak memuat hipotesis.
- Penyajian dibarengi dengan sejarah.
- Bersifat imajinatif dan deskriptif
- Situasi didramatisir.
- Bersifat persuasif. penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informatif.
- Kritis tanpa dukungan bukti atau fakta umum.
Jenis-jenis yang termasuk karya
non-ilmiah, yaitu:
- Dongeng
- Cerpen
- Novel
- Drama
- Roman
- Anekdot
- Puisi
- Hikayat
- Naskah Drama
Sumber :
Labels:bahasa indonesia,softskill,tugas | 0
comments
Subscribe to:
Posts
(Atom)