Blinking Cartoony Heart Girly Doll
Monday 3 November 2014
Kebutuhan mencetak tidak lagi sekedar di atas kertas. Kemajuan teknologi dapat mewujudkan apa yang ada di imajinasi Anda ke dalam bentuk yang lebih nyata dan dapat dirasakan melalui sentuhan. Kehadiran 3D printer menjawab kebutuhan akan mencetak sebuah desain secara digital menjadi sebuah produk nyata.
Pernahkah Anda membayangkan Anda bisa membuat mobil dengan menggunakan printer? Ya, itulah 3D Printing. Additive Manufacturing atau lebih dikenal dengan 3D Printing adalah sebuah proses untuk membuat objek konkrit 3 dimensi dengan bentuk apapun dari model digital yang ada. Teknik dari 3D Printing ini perlahan-lahan memasuki dunia modern dan mengubah dunia. Bahkan teknik ini juga digunakan di film Jackie Chan yang berjudul CZ12 dalam mereplikasi patung.
Dalam teorinya, sangatlah menarik untuk melihat kemampuan dari 3D Printers dimana Anda dapat me-print bentuk 3 Dimensi apapun yang Anda inginkan. Dimulai dari sepatu, mainan, perhiasan sampai dengan MOBIL.  Teknologi ini digunakan dalam perhiasan, alas kaki, industri desain, arsitektur, engineering, otomotif, aerospace, industri medis, pendidikan, geografi, sistem informasi dan masih banyak bidang lainnya.
Apa Itu 3D Printing?
3D printer adalah proses pembuatan benda padat tiga dimensi dari sebuah desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi juga dipegang dan memiliki volume. 3D printer dicapai dengan menggunakan proses aditif, dimana sebuah obyek dibuat dengan meletakkan lapisan yang berurut dari bahan.
3D Printing adalah sebuah terobosan baru dalam dunia teknologi. Terobosan ini sangatlah populer di seluruh belahan dunia, terutama di kalangan ilmuan dan bangsawan. Hal ini karena mereka percaya bahwa teknologi 3D Printing akan mampu membawa dunia ini pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan definisinya sendiri, 3D Printing adalah sebuah printer dengan kecanggihan khusus, yakni mampu mencetak benda, yang sama persis dengan gambar soft file-nya, dalam bentuk 3D (tidak lagi sebatas mencetak gambar di atas kertas saja). Berhubung hasil cetakan bukan berupa gambar atau tulisan di atas kertas, maka printer 3D pun tidak memiliki amunisi berupa tinta, melainkan bahan lain yang menjadi bahan dasar pembuatan produk. Misalnya, untuk mencetak gantungan kunci, maka tinta di printer diganti dengan bahan plastik. Dengan begitu, seseorang yang memiliki  Printer 3D akan mampu memiliki apapun yang mereka inginkan, asalkan memiliki design atau gambar dalam bentuk soft file-nya.
3D Printing sebenarnya sudah ditemukan dan digunakan sejak dulu, khususnya oleh perusahaan yang ingin membuat model prototype untuk produk mereka. Proses ini dinamakan rapid prototyping. Desainer dari perusahaan tersebut membuat modelnya dalam file CAD yang kemudian dikirim ke mesin 3D printer. Tapi, masalahnya, bahan yang digunakan masih rapuh dan gampang hancur, jadi tidak bisa dikomersilkan.
Tapi, saat ini sudah ditemukan campuran bahan untuk keperluan 3D Printing yang cukup kuat yang terbuat dari campuran plastik dan besi. Bahan ini dinamakan nanocomposite. Bahan ini cukup kuat, sehingga dapat bertahan lama dan tahan pula dari benturan.
Cara Kerja Printer 3D
Sebenarnya konsep printer 3D ini (setidaknya yang kami lihat disana) serupa dengan mesin printer konvensional yang ada (2D). Yang membedakan adalah printer ini menggunakan bahan semacam plastik (PLA Fillament tepatnya) sebagai tintanya dan menyusun bentuk sesuai desain dari bawah ke atas.
Generasi awal Printer 3D ini juga memiliki keterbatasan. Hanya satu buah warna bahan yang dapat dipilih. Diperlukan kreativitas tinggi dalam mencetak untuk membuat hasil yang memiliki beragam warna (print sebagian dengan warna a, stop, ganti bahan warna b, lanjut, dan seterusnya) – setidaknya begitu penjelasan sang penjaga booth.
Stereolithography (SLA) adalah teknik pertama untuk 3D Printing. Caranya adalah menambahkan layer terus menerus pada bahan photopolymer menuju keatas. Material yang digunakan pada awalnya adalah liquid (cairan) dan akan mengeras ketika liquid tersebut terkena sinar ultraviolet.
Digital Light Processing (DLP) adalah teknik yang hampir sama dengan SLA yang membuat bahan liquid mengeras dengan sinar ultraviolet. Tetapi, pada proses penyinaran digital, objek pada awalnya berbentuk liquid yang penuh. Sebagian dari liquid tersebut akan disinari, yang tentu saja akan mengeraskan liquid tersebut, lalu objek yang mengeras akan tenggelam kebawah dan menaikkan liquid selanjutnya. Proses ini terus menerus dilakukan hingga objek 3D tersebut berhasil dibuat.
Selective Laser Sintering (SLS) menggunakan tenaga yang sangat tinggi untuk menggabungkan berbagai material, seperti plastik, gelas, keramik, dan metal menjadi output 3D.
Electron Beam Melting (EBM) adalah proses dari 3D Printing untuk bahan metal. Prosesnya di sebuah vakum dan memulai prosesnya dengan menyebarkan sebuah layer dari metal powser (lebih sering menggunakan titanium). Electron beam akan mencairkan powder menjadi layer yang keras. Objek yang dibuat dengan teknik ini akan sangat kuat.
Multi Jet Modelling (MJM) mempunyai cara kerja yang sama dengan inkjet printer. Ia menyebarkan sebuah layer dari resin powder dan menyemprotkan sebuat lem yang mempunyai berbagai warna dan akan mengeras pada satu layer. Multi Jet Modelling sangatlah berguna karena sangat cepat dan mendukung penyediaan warna.
Fused Deposition Modelling (FDM) menggunakan bahan nozzle yang dipanaskan dan akan melelehkan bahan seperti plastik pada hasil outputnya. Nozzle tersebut akan berpindah secara horizontal dan vertikal yang diatur oleh komputer. Ketika material keluar dari nozzle, material tersebut akan mengeras.
Semua aktivitas 3D Printing kebanyakan akan menggunakan STL File. STL File merupakan format 3D modelling yang membuat 3D Printer melakukan tugasnya dengan nyaman dan efektif untuk memotong objek dari layer pada saat print. Kebanyakan file STL dibuat oleh Computer Aided Design (CAD).
Harga Printer 3D
Satu pertanyaan yang kemudian muncul; harga. Sebagai teknologi yang relatif baru, jelas 3D printer ini akan dibanderol cukup mahal. Untuk produk yang kami rekam dalam video – Replicator 2X, MakerBot mematok harga $4.000 atau sekitar Rp.48.550.000. Namun selain menjual mesin printer, MakerBot (Perdana – Occitek) juga menawarkan jasa percetakan 3D. Cukup bawa desain 3D Anda dan mereka akan cetak dengan printer 3D mereka. Harganya? Rp.10.000 per gramnya. Anda akan dikenakan biaya desain (konversi ke layout 3D) jika Anda tidak memilikinya. Nah, bagaimana? Setelah mengetahui sedikit seluk beluk 3D Printing, bagaimana pendapat Anda? Tertarik untuk memiliki printernya?

Sumber:

5 comments:

  1. Harga untuk tinta print 3d berapanya, gan?

    ReplyDelete
  2. Kurang tau juga ya gan, soalnya belum pernah beli. Hahaha
    Menurut browsing sana sini sih...
    Harga PLA 3D Filament : 300rb keatas
    Khusus Warna: Biasanya 400 sampe 600rb-an
    Tiap kilo isinya bisa digunakan untuk mencetak sekitar 13-14 buah cetakan berukuran sedang.
    Kalo toko online ada nih yang murah:
    http://www.jakartanotebook.com/printer
    http://fjb.kaskus.co.id/post/52359bea1bcb170150000006/1

    ReplyDelete
  3. sekarang printer 3d sudah masuk ke indonesia dan harganya sudah bisa menjangkau, bisa check di website ini : http://hargaprint3d.com/

    ReplyDelete
  4. I’m going to read this. I’ll be sure to come back. thanks for sharing. and also This article gives the light in which we can observe the reality. this is very nice one and gives indepth information. thanks for this nice article... 3D files for CNC

    ReplyDelete

UNIVERSITAS GUNADARMA

CLOCK

Cute Rocking Baby Monkey

MY PROFILE

Powered by Blogger.

CALENDAR