Blinking Cartoony Heart Girly Doll
Sunday 21 October 2012
Telah kita bahas sebelumnya berbagai topik seputar organisasi. Mulai dari manajemen dan tata kerja organisasi, ciri dan unsur organisasi, teori organisasi, dan yang terakhir adalah seputar macam-macam organisasi berdasarkan tujuannya, Maka pada kali ini kita akan membahas tipe dan bentuk organisasi serta struktur atau skema organisasi. Berikut adalah pembahasan lebih lengkapnya.



TIPE ORGANISASI

Jika kemarin kita membahas macam organisasi berdasarkan tujuannya, maka kali ini kita akan membahas tipe-tipe organisasi, yakni :
  1. Tipe Piramida Mendatar (Flatt)
    • Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hierarki kewenangan sedikit.
    • Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak.
    • Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil, di negara kita bisa kita lihat misal nya organisasi kemiliteran.
  2. Tipe Piramida Terbalik
    • Merupakan kebalikan dari tipe piramida mendatar.
    • Jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja.
    • Cocok untuk organisasi-organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional (seperti organisasi-organisasi atau lembaga-lembaga pendidikan, lembaga penelitian dan sebagainya).
  3. Tipe Kerucut
    • Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
    • Rentang kendali sempit
    • Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
    • Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
    • Jumlah informasi jabatan cukup besar.

BENTUK ORGANISASI
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan dengan memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi.
Bentuk-bentuk organisasi dapat dibedakan menjadi :
  1. Bentuk Organisasi Lini
    • Suatu bentuk organisasi dimana kepala eksekutif (chief executive) dipandang sebagai sumber wewenang tunggal, segala keputusan/kebijakan dan tanggung jawab ada pada satu tangan.
    • Diciptakan oleh Henry Fayol, organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer.
    • Ciri-Ciri Organisasi Lini :
      • Hubungan antara atasan dengan bawahan bersifat langsung yang dihubungkan suatu garis wewenang/komando.
      • Struktur organisasi sederhana dan stabil.
      • Jumlah pegawai sedikit, sehingga memungkinkan diantara mereka untuk saling mengenal. 
      • Masing-masing pimpinan unit/bagian mempunyai tanggung jawab dan wewenang penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada dalam unitnya.
      • Pucuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan yang bersangkutan atau pemilik modal, sehingga dianggap mempunyai sumber kekuasaan tunggal.
      • Tingkat spesialisasi biasanya belum begitu tinggi.
      • Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; perbengkelan, kedai nasi, warteg, Rukun tetangga.
      • Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan).
    • Kebaikan/kelebihan:  

      • Proses pengambilan keputusan cepat.
      • Adanya penghematan biaya.
      • Asas kesatuan komando (unity of commad), tampak menonjol serta terjamin dengan baik.
      • Koordinasi relatif mudah dilaksanakan.
      • Pengawasan secara ketat terhadap kegiatan para pegawai/bawahan dapat dilaksanakan dengan mudah dan efektif.
      • Disiplin pegawai tinggi dan  mudah dipelihara (dipertahankan).
      • Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
      • Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semuaperintah dapat dimengerti dan dilaksanakan.
      • Rasa solidaritas pegawai  biasanya tinggi.
      • Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat.
      • Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
    • Keburukan/kelemahan :  
      • Kesempatan pengembangan spesialisasi terbatas. 
      • Perluasan organisasi berarti penambahan beban dan tanggung jawab kepala dengan mudah melampau spand of control.
      • Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi.
      • Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri.
      • Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktator, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
      • Kesempatan pegawai bawahan untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri.
      • Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan.
      • Kurang tersedianya staff ahli.
  2. Bentuk Organisasi Staff
      • Organisasi staff adalah bentuk organisasi yang hanya mempunyai hubungan dengan pimpinan tertinggi, bawahan hanya berfungsi memberikan bantuan untuk kelancaran tugas pimpinan. Staff tidak mempunyai garis komando ke bawah.
      • Di dalam praktek, organisasi kantor yang murni menjalankan sistem/bentuk staff tidak ada, karena tidak ada pekerjaan kantor yang seratus persen terdiri atas pekerjaan pikiran saja. Bentuk ini biasanya sangat cocok bila digabungkan dengan bentuk organisasi lainnya.
      • Adalah suatu organisasi yang mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan dan mempunyai fungsi memberikan bantuan, baik berupa pemikiran maupun bantuan yang lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai tujuan secara keseluruhan (tidak mempunyai garis komando ke bawah/ke daerah-daerah).
  3. Bentuk Organisasi Fungsional
    • Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
    • Memiliki ciri-ciri:
      • Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
      • Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan.
      • Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis.
      • Target-target jelas dan pasti.
      • Pengawasan ketat.
      • Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi.
    • Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasi fungsional :
      • Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal.
      • Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing.
      • Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan.
      • Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib.
      • Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
      • Pembidangan tugas menjadi jelas.
    • Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
      • Pekerjaan seringkali sangat membosankan.
      • Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
      • Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan.
  4. Bentuk Organisasi Fungsional dan Lini
    • Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
    • Memiliki ciri-ciri:
      • Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
      • Terdapat spesialisasi yang maksimal.
      • Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pembagian kerja.
    • Kebaikan organisasi lini dan fungsional :
      • Solidaritas tinggi.
      • Disiplin tinggi.
      • Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal.
      • Pekerjaan-pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan.
    • Sedangkan keburukannya adalah :
      • Kurang fleksibel dan tour of duty.
      • Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang.
      • Spesiaisasi memberikan kejenuhan.
  5. Bentuk Organisasi Fungsional dan Staff
    • Struktur organisasi ini merupakan gabungan dari bermacam-macam struktur organisasi dengan memakai sistem gabungan ini  di mungkinkan memilih, yang menguntungkan di pakai yang merugikan ditinggalkan.
    • Struktur organisasi dibuat dengan maksud: memperlihatkan pola hubungan antara anggota organisasi dan sarana yang dimiliki agar setiap anggota organisasi mengerti dengan jelas tugasnya, kewajiban, hak dan tanggung jawab.
  6. Bentuk Organisasi Lini dan Staff
    • Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiran saran-saran, data informasi yang dibutuhkan.
    • Memiliki ciri-ciri:
      • Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung.
      • Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff.
      • Terdapat dua kelompok wewenang yaitu lini dan staff.
      • Jumlah karyawan banyak..
      • Organisasi besar, bersifat kompleks.
      • Adanya spesialisasi.
    • Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staff:
      • Asas kesatuan komando tetap ada, pimpinan tetap dalam satu tangan.
      • Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana.
      • Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
      • Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staff.
      • Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
      • Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya.
      • Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
      • Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli.
    • Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staff:
      • Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat.
      • Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal.
      • Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting.
      • Pimpinan lini mengabaikan advice staff.
      • Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staff tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang.
      • Penggunaan staff ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar.
      • Kemungkinan pimpinan staff melampaui kewenangan staffnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini.
      • Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staff dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal. Struktur atau skema organisasi yaitu satuan organisasi yang mempunyai hubungan dan saluran wewenang dan tanggung jawab yang ada dalam organisasi. Jadi, arti organisasi dan tipe organisasi sering disamakan, padahal keduanya berbeda. 

Menurut tipenya, organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan, wewenang , dan tanggung jawab yang ada dalam suatu organisasi.

Elemen struktur organisasi adalah sebagai berikut:
  1. Spesialisasi pekerjaan, sejauh mana pekerjaan dalam organisasi di bagi-bagi dalam beberapa bidang.
  2. Departementalisasi, dasar yang di pakai untuk mengelompokkan pekerjaan secarabersama-sama.
  3. Rantai komando, garis wewenang yang tanpa putus membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah.
  4. Rentang kendali, jumlah bawahan yang dapat di kendalikan secara efisien.
  5. Sentralisasi dan desentralisasi, sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik.
  6. Formalisasi, sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Faktor penentu struktur organisasi:
  • Strategi, Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga dimensi inovasi, minimalisasi biaya, dan imitasi pada desain struktur yang berfungsi dengan baik untuk masing-masing dimensi.
  • Teknologi, Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau jasa.
  • Ukuran organisasi, Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar yang mempekerjakan 2.000 orang atau lebih cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil.
  • Lingkungan, Kekuatan-kekuatan ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik, dan sebagainya.

KESIMPULAN
  • Secara garis besar organisasi mempunyai tiga unsur yaitu orang-orang, kerjasama dan tujuan bersama-sama. Ketiga ketiga unsur tersebut saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan.
  • Pengertian bentuk organisasi sering disamakan dengan tipe organisasi, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam yaitu organisasi dengan tipe pyramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandang dari segi tata hubungan, wewenang (authority), dan tanggung jawab (responsibility) yang ada dalam suatu organisasi.
Referensi :

0 comments:

UNIVERSITAS GUNADARMA

CLOCK

Cute Rocking Baby Monkey

MY PROFILE

Powered by Blogger.

CALENDAR